7 Lingkaran Pertemanan Ibu Homeschooler



Hei para ibu-ibu di seluruh dunia dan sejagat raya.  Tidak dipungkiri  kenyataan mengatakan kita sebagai makhluk sosial sangat memerlukan pertemanan dan saling berbagi.  Terutama kaum wanita yang botoh teman curcol dan membuat hari-hari yang dilewatinya  menjadi lebih indah dan tentunya menyenangkan.

Fenomena akhir-akhir ini para ibu-ibu memiliki banyak komunitas merupakan salah satu alasan bahwa mereka memiliki kebutuhan bergaul meskipun pada awalnya hanya berjejaring di dunia maya.  Bukan hanya itu, seringnya terlihat segerombolan ibu-ibu menggunakan dress code sama di sebuah rumah makan atau area publik lainnya yang menggambarkan ciri khas komunitas ibu-ibu yang terkait dengan satu tujuan (misalnya ibu-ibu arisan).  Ada pula ibu-ibu yang menghabiskan waktunya dengan duduk-duduk sambil bersenda gurau di pojokan ruang tunggu sebuah sekolah karena memiliki tujuan menunggu anak pulang sekolah.  Ada pula rombongan ibu-ibu yang selalu hang out sehabis masa pulang kantor  berakhir dengan tujuan sama untuk menghindari kepenatan sesaat sebelum pulang ke rumah dan memulai tanggungjawab lainnya.

Lalu bagaimana dengan kisah ibu-ibu rumah tangga yang berstatus juga sebagai ibu homeschooler?  Siapakah teman-teman mereka? Sebelum membahas lingkar pertemanan para ibu-ibu homeschooler, ada baiknya kita juga memahami siapa yang disebut dengan ibu-ibu homeschooler.

Ibu homeschooler adalah para ibu yang anaknya melakukan sistem belajar homeschooling atau disebut juga sekolah rumah.  Homescooling adalah sebuah pilihan belajar tanpa sekolah berbasis keluarga.  Bukan Lembaga yang melabelkan dirinya Homeschooling.  Keluarga memegang peranan penting dalam praktek homeschooling itu sendiri.  Homeschooling berbeda dengan afterschooling maupun flexyschooling.  Sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 mengkategorikan tiga jalur pendidikan. Pendidikan formal, yakni sekolah yang umum kita kenal. Pendidikan non-formal seperti kursus, pesantren, sanggar kegiatan belajar (SKB) dan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Dan pendidikan informal, yakni para homeschooler, didefinisikan sebagai jalur pendidikan keluarga dan lingkungan

Dari pemahaman tersebut, berikut tujuh jenis lingkar pertemanan yang dibutuhkan ibu homeschooler.

Teman#1 : Ibu homeschooling baru.
Ibu homeschooling baru memiliki kepercayaan diri dan keberanian mengambil keputusan menjadi salah satu praktisi keluarga homeschooling.  Meskipun rasa cemas dan gugup menghampiri, namun keputusannya menjadikan ibu homeschooling baru mengingatkan perjuangan dan kekuatan untuk terus bertahan dengan berbagai kemungkinan yang terjadi, bahkan sesuatu yang belum bisa diprediksi.  Termasuk energi dan rasa excitednya yang dapat menularkan kepada para ibu – ibu homeschooler. 

Teman#2 : Ibu Homeschooling Berpengalaman lebih lama
Sudah berapa lama Anda mendapatkan status ibu homeschooler? Sudah berapa lama Anda menjalaninya? Sangatlah menyenangkan mendapatkan saran dari seseorang yang sudah melakukannya lebih lama dari Anda.  Dengan pengalamannya, Anda memiliki tempat bersAndar dan bisa jadi menyelamatkan Anda disaat Anda menemui masalah sementara ibu homeschooling dengan tenangnya memberikan pencerahan dan solusi yang menenangkan.  Anda juga menjadi semakin percaya bahwa bukan hanya Anda yang mendapatkan masalah tersebut hingga berhasil melewatinya. 

Teman#3 : Ibu homeschooler yang melewati waktu yang sama dengan Anda.
Karena Anda tahu apa yang terjadi sama dengan yang mereka lalui secara bersamaan.  Rasanya sangat menyenangkan saling berbagi kesulitan dan menyelesaikan bersama-sama.  Rasanya Anda seperti memiliki saudara perempuan baru.

Teman#4 : Ibu Homeschooler, tapi kehidupannya berbeda dari Anda. 
Metode homeschooling yang digunakan setiap keluarga bisa berbeda-beda, dengan berteman dengan ibu homeschooler yang benar-benar berbeda akan membuat kita menjadi semakin menghargai perbedaan.  Homeschooling merupakan pilihan dari berbagai golongan dan lapisan masyarakat dan yang jelas akan semakin meyakinkan kita bahwa banyak cara untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Teman#5 : Ibu yang tidak homeschooling
Cerita dan pengalaman berbeda yang dialami ibu yang tidak homeschooling akan memberikan sudut pandang baru bagi Anda memahami kehidupan lain yang biasa Anda jalani.    Dengan keberadaannya, akan membuat hidup Anda menjadi lebih lengkap.  Mendengarkan ceritanya bagaimana setiap harinya harus mengejar waktu agar anaknya dapat melewati pagar sekolah tanpa hambatan, mengerjakan tugas sekolah dan les tambahan, suka dukanya menghabiskan waktu menunggu anak pulang sekolah, dan cerita lainnya yang menyadarkan Anda bahwa normal jika tidak semua kehidupan itu berjmenalan normal.

Teman#6: Ibu yang memberi tahu Anda apa yang ingin Anda dengar.
Ketika menghadapi waktu-waktu sulit, seorang ibu tidak selalu membutuhkan solusi.  Ada waktu di mana Anda hanya ingin mendengar apa yang Anda ingin dengar saja.  Menyetujui, mengakui, dan duduk santai sambil minum teh dan makan cemilan ringan.

Teman#7 : Ibu yang memberi tahu Anda apa yang perlu Anda dengar.
Agar seimbang, ibu ini juga perlu masuk dalam kehidupan Anda.  Ibu yang tidak takut memberi tahu bahwa Anda terlalu memanjakan atau terlalu keras pada anak-anak Anda.  Ibu yang mengingatkan Anda bahwa Anda perlu sesekali keluar dari zona aman Anda.  Ibu yang tidak pernah mengambil keuntungan dari Anda maupun yang merasa kasihan dengan Anda.  Meskipun terkadang kita merasa sakit dan tidak ingin mendengarnya, nyatanya dia benar-benar Anda perlukan dalam hidup Anda

Apakah Anda sudah menemukan teman yang dapat melengkapi kehidupan Anda sebagai ibu homeschooler? Teman yang mana yang membuat Anda ingin lebih berbagi? Ataukah sebenarnya saya yang merindukan teman lain diluar kehidupan saya sebagai ibu homeschooler?  Semoga perbedaan antara ibu homeschooler maupun bukan, tidak menjadikan sebuah persaingan karena kita semua adalah ibu-ibu yang mencintai anak-anak kita.







*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar