Cinta umi

Beberapa hari lalu, aku nemenin bocah ngaji setelah libur panjang puasa, lebaran ditambah sakit pula. Aniway, aku ga ceritain gimana awalnya dia masuk kelas lagi setelah lama absen, setelah (ternyata) berganti banyak teman di kelasnya, dengan kondisinya setelah masa pemulihan sakitnya, dan so on...so on. *Lhaa terus kalo ga mau cerita bocah, ini pengantarnya koq ya tentang bocah? Hihihi...
Yaah, namanya umi-umi yang kerjaannya ngurus bocah, sehari-sehari selalu ada bocah yang nemenin😘

Okeeh, jadi sepulangnya dari TPA, Altair berlari keluar kelas, sambil berteriak, "Umi..., ada sesuatu buat umi."
*Altair biasa selalu memberi 'sesuatu' untuk aku, apa aja, bisa batu, kertas, daun, ranting, apa ajalah yang dia temukan yang menurutnya istimewa buat dikasih ke aku *emang aku tempat sampah? Halaahh, ya enggaklah! maksudnya ga sembarang batu, daun, dan macam2 itu yang asal diambil trus dikasih ke aku. Tapi bener2 sesuatu yang dipilih buat disimpan aku. Ga kalah sama gambar dan prakarnya macam-macam yang dibuat khusus untuk aku, disela waktu senggangnya.
*hahaha...,panjang prolognya😂

Hari itu sesuatu yang dikasih ke aku berbeda dengan sebelumnya.



Aku dapat surat yang bertuliskan cinta umi dengan dibingkai gambar love. Waahhh...gimana ga berdetak ini hati, rasanya kenyut2 terharu, begitu dikasih ke aku, Altair memelukku sambil bilang, "cintaa umi.., rindu umi.."
Iihhh, romantis banget ni bocah. Bikin umi kelepek2. Pas momennya, pun ga perlu pake mikir, otomatis akupun mengucapkan hal yang sama untuknya. Mungkin terlihat sederhana, tapi percayalah rasanya luar biasa istimewa.

Semoga abang Altair selalu menyayangi umi ya, disaat abang semakin besar, bahkan sudah berumahtangga nanti...aaamiiin...

I'm always love you son😍😘


*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar