Konsep utama homeshooling itu ga ribet, hanya menyerahkan sepenuhnya tanggungjawab pendidikan kepada orangtua.
Rumah adalah pusat pendidikan anak. Bukan sekolah formal pada umumnya. Orangtua mendidik anak secara totalitas dengan cintanya yang mendalam. Orangtua sebagai pendidik utama membimbing anak secara keseluruhan, dari mental, emosi dan fisik anak-anak. Pemilihan jalur pendidikan untuk anak berdasarkan kepribadian dan keunikan masing-masing anak. Tentu saja akan berbeda dengan sekolah formal pada umumnya yang visi dan misinya tergantung kepada kebijakan sekolah, lembaga atau intitusi tersebut dalam memilih model dan konsep dalam menjalankan pendidikannya. Dalam menjalankan homescool, pendidikan masing-masing anak dirancang khusus untuk anak sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Setiap anak belajar dengan kecepatannya masing-masing. Dengan kelebihan dan kekurangannya, pengajaran disesuaikan dengan kemampuan mereka. Ada dimana seorang anak unggul dalam bidang tertentu, dan proses pembelajarannya dapat dimaksimalkan dan dipercepat. Sementara dibagian yang mereka harus lebih berjuang, dapat benar-benar fokus hingga mereka dapat menaklukkan bagian itu. Fokus utamanya adalah melakukan pembelajaran dengan benar.
Banyak yang mengatakan homeshooling membatasi anak untuk bersosialisasi. membuat mereka terkurung di rumah. Pada kenyataannya, anak diajak keluar ruangan, kelapangan, ke tempat umum, olahraga dan berbagai aktivitas lain dengan waktu yang lebih mudah disesuaikan. Homeschooler dapat menikmati pengalaman yang berbeda dan bertemu dengan banyak hal tentu saja orang dengan waktu yang tidak terbatas, seperti anak yang bersekolah pada umumnya. Pengalaman ini tentu saja memiliki nilai yang baik untuk anak homeschooler,
Homeschooling ikut meningkatkan ikatan yang erat dan penuh kasih sayang antara orangtua dan anak-anak juga diantara saudara kandung. Pengaruh orangtua menjadi hal yang utama untuk perkembangan mereka. Homeshooling juga membentuk hubungan dengan orang-orang berbagai usia dan kalangan.
Ada hal lain yang disadari oleh orangtua homeshool, bahwa ada pendidikan karakter yang tidak kalah pentingnya selain akademis. Bukan berarti orangtua non homeshooler tidak menginginkan hal tersebut. Namun karena pengawasan di sekolah formil pada umumnya kurang maksimal karena beberapa keterbatasan dibandingkan orangtua homeshooler yang memegang peranan utama dalam memberikan pengaruh dan penuh kasih untuk membantu anak mereka menjadi orang terbaik yang dimilikinya.
Homeshool melakukan pengembangan jaringan dekat dengan keluarga homeschooling lainnya dan membentuk hubungan yang bermakna, untuk melakukan kegiatan bersama. Homeschool juga merupakan cara bagi keluarga untuk memiliki kebebasan dan fleksibilitas dalam hidup mereka. Karena mereka (keluarga homeshool) yang mengatur jadwal dan rencana mereka sendiri sesuai dengan tujuan, latarbelakang dan kebuutuhan mereka.
Pada akhirnya homeshooling adalah membantu anak-anak berpikir dan bertindak secara independen, karena tidak didorong oleh pemikiran kelompok yang merupakan bagian besar dari sekolah formal tersebut.
Apakah kamu berminat menjadi homeshooler?
*Referensi dari pengalaman dan berbagai sumber praktisi homeshooler.
#ODOP
#bloggermuslimahindonesia
*With LOVE,
@her.lyaa
1 Komentar
Saat TK aisyah sempat homeschooling kak, tapi saat SD, berhubung rumah kami dekat pesantren, jadi sekolah di pesantren tapi non-asrama..
BalasHapusYuk tinggalkan komentar baik dan cerdas🤗
Terimakasih... 🙏