5 Alasan Kamu (Wajib Segera) Menemui Dokter Gigi

Coba ingat-ingat, kapan terakhir kamu ke dokter gigi? Hahaha....nunjuk orang lain emang mudah.  Nih saya terakhir ke dokter gigi hanya berselang dua Minggu yang lalu.  Tapi bukan urusan gigi saya, melainkan gigi anak saya yang kedua :) Halah...

Baiklah, saya serius.  Kalau urusan saya sendiri? Udah lama.  Bisa dikatakan lebih 3 tahun lalu. Hhaa? Apa-apaan itu? Yah... Saya kedokter gigi saat itu karena mau operasi gigi bungsu yang bentuknya aneh bin ajaib.  Hingga efeknya sering buat kepala saya sakit, dan gosok gigi pun jadi semakin sulit maksimal.    Bisa ditebak, membuat gigi sebelahnya pun ikut berlubang parah hingga akhirnya lebih baik dipasrahkan saja.

Jadi, kapan kita perlu ke dokter gigi? Di saat gigi kita terasa sakit? Nah... Itulah yang terjadi pada kebanyakan manusia dimuka bumi.  Kalau belum berasa sakit pake banget, dijamin melangkah buat kontrol rutin akan terasa berat, termasuk berpikir beratnya jika akhirnya ketahuan gigi sudah lubang halus, namun bayarannya sama dengan benar-benar terlihat berlubang,. Hihii

Padahal...


5 alasan wajib menemui dokter gigi
 Ilustrasi ke dokter gigi (pic : dokpri)

1. Kamu Punya Nafas Tidak Sedap

Tahukah kamu, nafas tidak sedap atau bau mulut disebut halitosis, yaitu kondisi yang bisa menjadi indikasi tanda kamu sedang mengalami infeksi atau masalah kesehatan lainnya.  

5 alasan wajib ke dokter gigi
ilustrasi nafas tidak sedap sumber pic : romneyri

Penyebabnya bisa bermacam-macam seperti jenis makanan yang dikonsumsi, kebersihan mulut yang tidak terjaga, gaya hidup tidak baik seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol atau kondisi kesehatan yang sedang kamu alami seperti sinusitis, sakit tenggorokan, flu, radang amandel, sariawan, ginjal, hati, termasuk GERD (penyakit refluk asam lambung).

Jangan sampai kamu mengabaikan permasalahan tersebut, Lakukan gosok gigi tidak hanya satu kali, namun paling tidak dua kali dalam sehari, Jika ternyata gosok gigi rutin tetap membuatnya bermasalah, jangan tunda menemui dokter untuk mengatasi penyebabnya.

2. Gigimu menguning

Pernah dengar, jika saat kecil sering mengkonsumsi antibiotik, maka warna gigi cenderung menjadi kuning?  Ternyata hal itu benar adanya.  Bahkan tingkat perubahan warnanya dapat terbagi menjadi 4 derajad, yaitu mild staining (kuning muda, coklat muda, abu-abu muda), moderate staining  (kuning-coklat sampai abu-abu gelap), severe staining (warna biru-abu atau hitam), dan derajad terakhir (keempat) adalah intractable staining (warna sangat gelap).

Namun, gigi menguning bisa disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari diantaranya, menyikat gigi tanpa menggunakan dental flosh secara rutin, merokok, minum kopi/teh, alkohol, minuman bersoda, makan permen, juga makan/minum buah-buahan berwarna terang seperti tomat, ceri, blackberry dan lain-lain.  Termasuk kondisi medis (beberapa penyakit yang berdampak buruk pada enamel dan dentin seperti detunogenesis imperfecta), pengobatan menggunakan antibiotik,  Kondisi penuaan yang tidak dapat dicegah yang memberikan kenyataan lapisan enamel paling luar mudah terkikis, kecelakaan berdampak pada kerusakan bagian mulut dan gigi akibat terjatuh, kondisi air yang dapat diminum langsung dari keran, biasanya mengandung flouride kemudian ditambah mengkonsumsi suplemen flouride menyebabkan fluorosis justru menyebabkan gigi mudah menguning, dan terakhir faktor genetik.

3.  Gusi Berdarah

Ketika menggosok gigi, tiba-tiba saja kamu mengeluarkan darah.  Nah...nah? Itu pertanda tahap awal akan terjadi iritasi atau peradangan gusi.

Gusi berdarah atau disebut gingivitis merupakan kondisi yang disebabkan oleh penumpukan plak dan sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik.

Jika gusi memerah dan kemudian bengkak,. Indikasi tersebut semakin menyertai semakin mudahnya gusi berdarah.  Selanjutnya bukan tidak mungkin infeksi gusi (periodontitis) terjadi, kemudian membuat gigi mudah goyang dan lepas.

4. Mengalami sakit gigi 

Siapa yang belum pernah merasakan sakit gigi? Wuah keren banget Itu.  Padahal sejak kecil ketika baru tumbuh gigi, mesti kita akan merasakan gak enaknya sakit gigi.  Jadi sangat tidak mungkin jika kamu mengaku gak pernah merasakan yang namanya sakit gigi.

Alasan kamu ke dokter gigi
ilustrasi sakit gigi, sumber pic : detail artikel DIY

Selain tumbuh gigi, beberapa penyebab sakit gigi muncul diantaranya adalah: 

▪️Sakit gigi yang disebabkan masalah di dalam rongga mulut, yaitu : Gigi berlubang atau tambalan gigi yang rusak, tumbuh gigi yang dialami saat bayi dan anak-anak, gigi patahi, Gigi lepas, peradangan atau infeksi gigi atau gusi, muncul nanah di gigi, gusi bengkaki, gigi bungsu yang tumbuh tidak normal, pembusukan gigi,  permasalahan pada kawat gigi, Kebiasaan menggeretakan gigi (bruxism)

▪️Sakit gigi yang disebabkan nyeri dari bagian tubuh lain, diantaranya: sinusitis, jantung, kanker, juga gangguan syaraf wajah.

Jadi, sakit gigi adalah kondisi saat terasa nyeri di dalam atau di sekitar gigi dan rahang.  Sakit gigi dapat dirasakan terus menerus ataupun hilang timbul.

5. Memiliki sakit diabetes atau penyakit lain yang cukup serius

Apa sih hubungan antara sakit diabetes dan dokter gigi? Menurut beberapa sumber dan pengalaman salah satu anggota keluarga, komplikasi diabetes dapat mempengaruhi seluruh anggota tubuh.  Tidak sekedar penyakit jantung, stroke dan ginjal namun tinggi resiko mengalami gigi busuk.

Maksudnya?

Tingginya kadar gula penderita diabeteslah yang menjadi pemicu utama mudahnya gigi busuk.

Diabetes, jaga kesehatan gigi
diabetes sumber pic : cnn


Penderita diabetes yang kadar gulanya tidak terkontrol, kemungkinan besar memiliki daya tahan tubuh yang lemah.  Hal ini terjadi dikarenakan kadar gula tinggi melemahkan sel darah putih, sementara sel darah putih merupakan sistem pertahanan utama tubuh terhadap infeksi bakteri terutama gigi dan mulut.

Disaat penderita diabetes mengkonsumsi makanan yang kemudian berinteraksi dengan berbagai jenis bakteri alami di dalam mulut, selanjutnya plak beresiko penyebab lubang pada gigi semakin mudah terjadi.

Semakin banyak plak, semakin mudah menyebabkan radang gusi (gingvitis), belum lagi resiko-resiko yang terjadi saat pencabutan gigi seperti luka infeksi yang sukar sembuh, pendarahan yang sulit dihentikan, juga resiko penyebaran infeksi odontogenik terhadap infeksi ruang fasia.  Komplikasi inilah yang dapat mengancam nyawa penderita diabetes.

Kesimpulannya....

Hanya satu hal yang  perlu dilakukan yaitu rutin  memeriksakan gigi paling tidak enam bulan sekali sebelum terjadi hal-hal yang membuat kesehatan gigi dan mulut makin sulit diatasi dikarenakan keterlambatan mengetahui hal-hal yang sedang terjadi di bagian rongga mulut dan gigi kita.

Jangan pernah menunda hal baik, hanya karena kamu tidak meluangkan waktu satu hari di setiap enam bulannya untuk temu janji kontrol ke dokter gigi.  Setuju?




*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar