Aku Bukan Kamu



Aku bukanlah kamu.  Ungkapan itulah yang sering dikatakan banyak orang kepadaku.    Meskipun sebenarnya saya sendiri juga kurang paham memangnya aku ini seperti apa ya?  Apa iya aku seperti itu?  Tapi berhubung aku mengikuti challenge ini, maka jadilah wajib menyampaikan sesuatu bagaimana sebenarnya meskipun dengan sedikit keragu-raguan, apakah yang aku sampaikan benar dengan yang dimaksudkan.
1. Peragu
Yah..aku mungkin seorang peragu jika disuruh ambil keputusan secara cepat.  Kecuali keadaan sangat terjepit, menekan, kemudian mau tidak mau pilihannya hanya iya atau tidak.  Keraguan aku dikarenakan aku termasuk orang yang banyak pertimbangan.  Bukan lebih mengarah ke person to person orang yang akan berpengaruh terhadap pengambil keputusan aku.  Tapi lebih kepada keyakinan aku, apakah hasilnya akan baik? Sesuai? Bisa aku jalani? Dan bagaimana komitmen aku akan keputusan yang telah aku ambil.  

Sangking  peragunya aku.  Orang-orang yang bisa mengambil hatiku, dekat denganku tanpa sadar bisa mempengaruhi keputusanku.  Meskipun keputusan itu sudah berjalan setengah langkah, aku bisa kembali ragu perlu meneruskan atau berbalik arah.  Jelek banget ya?! Emang sih.  Makanya kalau sudah ambil keputusan, biasanya perlu meyakinkan diri sekuatnya kalau itu adalah keputusan terbaik, hehhee...

2. Nekat dan gak bisa di tantang
Sedikit bersebrangan dengan peragunya aku.  Kenekatan dan gak bisa ditantang termasuk bagian dari diriku.  Aku gak tau ini termasuk kelemahan atau kekuatan aku.  Tapi hal inilah yang sering digunakan orang-orang terdekatku untuk membuatku mengambil langkah dan harus menyelesaikan sampai tuntas.  Jeleknya adalah, jika orang-orang terdekat sudha tau kelemahan aku ini, kadang-kadang aku malah dimanfaatkan untuk keuntungan mereka.  Kalau sadar, aku bisa sangat marah dan langsung meninggalkan mereka.  Tapi kalau gak sadar sih biasanya aku tetap kerjakan juga sampai tuntas.  Seringnya beberapa kali kok ya ga sadar-sadar ya?  #uupss...

3. Tidur 
Kegiatan yang paling makjleb dan utama jika tidak ada kegiatan yang memaksaku untuk terjaga atau karena sebuah kebiasaan buruk lama adalah tidur.  Mungkin pada saat itu, badan dan pikiran sudah sangat meronta, hingga ketika ‘dipaksa’ tanpa sadar alias ketiduran, maka aku merasa semua energi dan pikiranku menjadi lebih sehat dan waras ketika bangun kembali.  Jangan coba-coba membangunkan atau menganggu jika aku dalam kondisi tidur karena tertidur.  Bukan marah dan berteriak, namun aku bisa tidak peduli dan tidak mau tahu apa yang terjadi, hingga aku siap dan memang bangun dengan sendirinya.

4. Mojok
Orang-orang kebanyakan yang mengenal aku, mungkin tertawa ketika aku bilang bahwa aku suka mojok.  Duduk di pojokan sambil mendengarkan musik dan terpejam sambil bersenandung lagu yang easy listening atau sambil membaca beberapa halaman buku favorit saat itu.  

Aku bukanlah seseorang yang mudah bergaul dengan kebanyakan orang.  Bisa dihitung berapa orang yang benar-benar masih menempel hingga kini.  Aku juga bukan orang yang suka berkelompok atau ngegank dengan orang-orang khusus.  Aku termasuk orang yang dengan mudahnya lompat sana-lompat sini.  Sebenarnya itu bukan karena aku mudah bergaul.  Namun karena perasaan ketidaknyamanan dalam situasi berlama-lama dengan banyak orang, tapi aku dikondisikan harus bisa dan bersikap seperti itu.  
Jika berbicara dalam sebuah grup/kelompok, aku adalah orang yang bisa saja bicara terus menerus, tertawa dan terlihat riang, kemudian tiba-tiba menghilang di waktu ketika aku merasa harus pergi saat itu juga tanpa menunggu semua selesai atau berakhir.  Yah.. kegugupan dan keterpaksaan justru membuat aku terlihat riang dan ramah.  Aneh bukan?


5. Berbadan tidak kurus
Profil badan seperti ini sejak kecil aku miliki.  Bahkan ketika mengandung kedua anakku, masih terlihat ramping jika dilihat dari belakang.  “Iiihh kalo dari belakang ya gak kelihatan dong kalo hamil.”  Eh, beneran..., kebanyakan kalo lagi ada janin dalam perut, biasanya dari belakang tetap ketahuan itu bumil atau gak.  Pinggangnya lebih berisi dan montok.  Sementara aku terihat seperti seseorang yang memasukkan balon dan disembunyikan dibalik baju.  Sebenarnya ini merupakan karunia atau musibah ya? Adek laki-lakiku selalu berkata aku adalah kakaknya yang kerempeng.  Hmm, semoga itu bukan berarti aku adalah sosok yang kurang gizi ya? #Eeh...





*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar