Hidupku tentang kalian, karena aku dan kamu ada dalam keseharian dan kesehatian, we are family. @her.lya.inda
Ketika memutuskan mengikuti suami, berhenti bekerja, mengasuh buah hati, dan berkutat dalam rutinitas rumah tangga, seolah-olah hidup berhenti hanya seputaran itu. Seolah-olah hidup aku hanya bercerita dalam ruang terbatas yang disebut keluarga. Dibalik keterbatasan tembok kanan, kiri, depan, belakang, dan sekeliling yang sulit dikikis hingga tuntas.
Yup! Hidup sepertinya tidak membuat aku berkembang, bangun tidur, membereskan rumah, mengurus anak, memasak, menyenangkan suami, tidur kembali, begitu seterusnya. Terlihat membosankan dan tidak menarik bukan?
But gaess..! Sejujurnya hidup dalam keterbatasan justru menantangku menjadi lebih hidup. Absolutely aku tidak sendirian, dan justru otakku dipaksa untuk terus berpikir agar terus bertahan dalam sebuah kebahagiaan.
Rasanya kurang tepat jika rutinitas yang sepertinya memang rutinitas, membuat aku menjadi hopeless, hingga tidak ada hal-hal excited yang perlu dibahas, dituliskan, dijelaskan, dipelajari. Padahal hal tersebut bisa membuatku jadi lebih cerdas dalam berpikir, mengambil keputusan hingga bertindak.
Semua hal tentang keluarga, anak-anak, suami, rumah tangga adalah hal yang tidak pernah ada habisnya untuk dibicarakan. Bayangkan saja kita mulai dari sebelum hamil, pembahasannya dimulai dari makanan, adab, senam, pemeriksaan, dokter, siaga, dan seterusnya dan seterusnya.
Ketika seorang anak sudah lahir, pembahasan terus mengalir dari ASI, popok, perlengkapan, cara menangis, jam tidur, senyum pertama, sakit dan sehat. Semua berjalan hingga beranjak anak-anak, baliq, puber dan seterusnya hingga aku (jika panjang umur), tentu saja menghadapi semua tantangan tersebut tanpa pengalaman sebelumnya pun jika punya pengalaman sebelumnya, akan berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Kita semua diciptakan unik. Jangan pernah menyamakan keluargaku dengan keluarga yang lain. Jika ingin disama-samakan tidak akan sama persis antara aku dan yang lain.
Menangisnya seorang anak, bukan hanya tentang mengeluarkan air mata, memaknai rasa sedih, mengenal emosi, menenangkan hatinya, mencari permasalahan hingga solusinya, perlukah dibiarkan, atau lebih baik dipeluk saja, karakter anak petualang, karakter anak haus pujian, mengalahkan mood yang naik turun, mencoba mengalihkan, menghabiskan waktu dan memanajemen untuk menuntaskan pekerjaan lainnya setelah ditunda dalam jeritan dan ketidaksukaan, hingga anak tertidur kelelahan, dan seorang ibu ikut menangis sambil memeluk dan mengusap rambut anak kesayangan....
Yaahhh! Tidak ada habisnya, dalam satu tangisan akan berbeda ceritanya. Tantangan sekaligus pembelajaran. Membagi pengalaman sekaligus menyadarkan status.
Jadi..., hal banyak itulah yang menjadi alasan mengapa aku suka membahas, bercerita dan berbagi apapun tentang keluarga, Kiddos, dan keseharian rutinitas dalam rumahtangga. Family, parenting, anak-anak, homeschooling, adalah label tema yang menjadi favoritku dan bisa jadi hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan blogku.
How bout you fren? Same like me?
*With LOVE,
@her.lyaa
0 Komentar
Yuk tinggalkan komentar baik dan cerdas🤗
Terimakasih... 🙏