Menyusun Single Puzzle, Yook.. !



Memulai berkegiatan kembali setelah mandi pagi.  Badan sudah semakin sehat, Masih dengan tema yang sama, berkenalan dengan huruf.  Namun masih slow aktifitas fisik, termasuk tidak memaksakan apaka akan selesai atau tidak.  Yang jelas mau atau tidak terlebih dahulu.  Dengan masa rentang konsentrasi yang belum lama, ternyata adek bisa menyelesaikan separuhnya kemudian menawarkan melakukan hal lain dalam lembar yang sama.

Meskipun dengan tema yang sama.  Kegiatannya juga ada yang mirip, namun sedikit lebih menekankan mencari persamaan pola berbentuk huruf, sambil lalu menyebutkan pola huruf yang ditemukan.  Apakah harus hapal saat itu? Tentu saja tidak.  Apakah metode ini untuk mengharapkan anak menjadi bisa membaca, belum tentu!  Melatih konsentrasi, memperhatikan cara belajar, dan mencoba mengamati kecenderungan kecerdasan anak, dan lain-lain yang tetap menjadi pengamatan.  Dan semoga pengamatan orangtua yang masih perlu banyak belajar ini tidak bersifat menghakimi dan sok tahu.  Aamiiin....

Apa sih kegiatannya?  Kegiatannya adalah mencari pola huruf yang sudah digunting dan diletakkan secara berantakan, kemudian adek diberikan kepercayaan mengambil dan menempatkan pola huruf yang diambilnya ditempat yang sesuai dengan sebelumnya diberi lem oleh adek sendiri.  Kegiatan ini bisa dikatakan juga single puzzle.  Meletakkan potongan puzzle di tempat yang sesuai dengan tingkat kesulitan paling sederhana.  Bukan hanya itu, kemampuan semakin memahami warna secara tidak langsung dipelajari dalam proses kegiatan tersebut.  Kegigihan dan konsentrasi serta reaksi spontannya, tetap diamati sebagai kecenderungan gaya belajarnya.
Awalnya aku menyiapkan sesuatu di dekatnya.  “Umi, apa itu? Adek lihat?” katanya kepadaku. 

Aku selalu menyukai responnya ketika bertanya, apa itu? Salah satu ketertarikan mengenai sesuatu.  Padahal belum tentu adek belum pernah melihat atau mengetahuinya.
“Nih... Apa coba?” kataku menawarkan.

“Mewarnai ya Umi? Apa?hmm..., coba adek pikir dulu”, sahutnya sambil meletakkan jarinya ke kening.  Gayanya seperti ini selalu membuatku tersenyum.

“Sudah mikirnya?” ujarku

“Ohw... Iya Umi, mewarnai.  Tapi ada lem, hmm... Adek tahu! Lem ini ya?” Tebaknya antara yakin dan tidak yakin.

“Bener, mewarnai bisa.  Mengelem juga.  Coba mana yang di lem?” tanyaku padanya.

“Yang ini.  Ke sini.  Gak tau!” ujarnya akhirnya

“Bener kok.  Adek pilih yang mana yang sama, terus di lem deh. “ Kataku mencoba meyakinkan bahwa jawabannya benar.

“Tuuh...adek tahu! Horee..horee...!” Ujarnya senang.

Saat itu aku mengamati logikanya dalam menilai sesutu yang ada di depannya.  Dan adek senang, bahwa ia tahu apa kegiatan yang akan dilakukannya.

Ini videonya:


video saat berkegiatan single puzzle

Responnya saat mengerjakan adalah memperhatikan sejenak, mencari sambil berbicara, hingga menemukan dan menempelkan di tempat yang sesuai.  Bukan hanya itu, ketika dilihat posisinya tidak cukup pas, adek segera memperbaiki.  Good Job!

Semua gaya belajarnya terlihat, namun jika pengamatanku benar, kecenderungan auditory dan kinestetik lebih terlihat. 

Besok masihkah melakukan tema yang sama?

#harike2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP


*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar