Hari ini kami melakukan perjalanan hampir seharian. Terjebak hujan, kemudian melanjutkan
perjalanan hingga terjebak kembali hingga hari menjelang sore baru kami tiba di
rumah. Adek terlihat letih. Bahkan dalam perjalanan sempat tertidur
sebentar. Rasanya kalau sudah seperti
itu, ingin rasanya membawa bantal yang dapat digunakan selama perjalanan. Hehehe..
Sesampainya di Rumah, setelah berganti pakaian, Adek
melanjutkan tidurnya. Tidak apalah,
meskipun sudah sore, namun waktu magrib masih cukup lama.
Hampir menjelang magrib, adek bangun. Segera kumasak air panas untuk mandinya. Cuaca cukup dingin dikarenakan hujannya cukup
awet. Sambil menunggu air masak, rupanya
adek ingin melakukan sesuatu.
“Umi, minta tempel,” Ujarnya kepadaku
“Apa? Tempel? Sticker?” Tanyaku tidak mengerti.
“Bukan. Tempel Umi,”
Katanya lagi.
“Tempel? Lem?”, Aku masih belum mengerti
“Iiihh...” Adek mulai kesal, dan akhirnya mengambil kursi
kecilnya, lalu mulai manjat dan mencoba menggapai sesuatu di atas lemari.
“Oohw, stempel dek.” Kataku menegaskan. Akupun membantunya mengambil stempel. Sengaja aku taruh stempel di atas, karena
jika tidak disisihkan bisa saja terselip diantara mainan kecil anak-anak. Sementara stempel yang digunakan adalah salah
satu sarana kami belajar motorik halus dan ketelitian.
“Iyaa Umi. Tempel”
Ujarnya agak kesal.
Baiklah, sahutku dalam hati.
Umi yang terlewat mengerti maksud adek.
Maaf ya nak.
Dan inilah pekerjaan adek:
Saat melakukan kegiatan, kali ini tidak ada suaa yang
muncul. Mungkin masih terasa lelah?
Namun tangan dan matanya seiringan bekerja.
Tidak ada stempel di luar lingkaran. Ternyata Adek melakukan pengecapan
menurut pola yang sudah ada. Good Job daughter!
Ini mungkin saja berlaku, bahwa sebuah penilaian gaya
belajar dapat dilakuka efektif jika kondisi anak benar-benar fit/tidak lelah.
#harike5
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
*With LOVE,
@her.lyaa
0 Komentar
Yuk tinggalkan komentar baik dan cerdas🤗
Terimakasih... 🙏