Time for reading, teruslah membaca.
Awalnya sihh..., mau dibuat waktu khusus membaca
bersama setiap hari. Akhirnya diputuskan
cukup sebulan sekali. “Iihh... kelamaan!” ocehan para netizen diluar sana bisa
saja berprotes seperti itu. Baca buku
kok sebulan sekali? Katanya mau menciptakan anak-anak yang demen mbaca?
Tenang fren. Itu
khusus membaca bareng, maksudnya: mengulas bareng-bareng, membuat pilihan permainan tebak buku, menceritakan keseluruhan isi buku yang dibaca, termasuk hal-hal keren yang terpikirkan saat mambaca buku bersama. Selebihnya baca
buku tetap setiap hari. Minimal memastikan bacaan buku pelajaran bocah dapat
dipahami termasuk terus memantaskan bacaan Al quran yang banyak gangguan tanpa
bisa diprediksi saat kejadian berlangsung :-
Tapi eh tapi, khusus sebulan sekali itu adalah waktu yang lebih fleksible
saat tidak jalan-jalan, tidak bikin proyek keluarga, tidak lagi nonton bareng,
dan tidak yang lainnya. Dan tidak ini
bukan berarti di nomor sekiankan, tetap jadi giliran saja. Bisa jadi yang prioritas, bisa jadi...ntar
dulu. #uupss...
“Trus, hari ini baca buku apaan?”
Hari ini waktu baca buku bareng emaknya dan
duo bocah. Babahnya baca dikantor, itu
laporannya. “Semoga tidak ada dusta
diantara bacaan yang tergeletak diantara kertas-kertas file dikantor ya babah? Hohooo”
Mari dimulai ulasannya.
Pertama. Jumpalitan
menjadi ibu adalah buku yang umi pilih diantara buku yang lain. Buku ini meskipun pernah dibaca, tetap bisa
terus dinikmati di saat umi perlu pencerahan semangat. Termasuk tantangan membaca buku dari membaca buku yang
sudah dibaca, atau menyelesaikan bacaan yang pernah dimulai. Buku ini sudah tamat beberapa kali. Meskipun begitu, setiap mengulang membaca
buku ini, ada perasaan geli, lucu, ikutan mengenang hingga merasakan bahwa aku
tidak sendirian.
Buku yang memiliki
banyak judul di dalamnya menceritakan kisah para ibu-ibu yang spektakuler dan multitasking termasuk kesabaran penuh membersamai anak-anak. Bahasanya sederhana, bahkan ada selipan tips
di setiap kisahnya. Tips berdasarkan
pengalaman setiap ibu yang menuturkan kisahnya.
Karena buku ini ditulis oleh banyak ibu-ibu yang jumpalitan membersamai
anak-anak.
B. Vermont mengatakan, “Being a full time mother is one of the highest salaried jobs in my field, since the payment is pure love”.
Kedua. Dinopedia
adalah pilihan buku yang dibaca Abang. Lagi-lagi
Dinosaurus. Hahaha... Bukunya National Geograpich yang (sepertinya)
mengupas kisah dinosaurus terlengkap membuat dia menyenangi gambar full colour
perbedaan jenis dinosaurus yang satu dengan yang lainnya.
“Dinosaurus itu bentuknya ada yang seperti
burung, kadal, ular, angsa,badak, bambi yang rusa di film itu loh umi...,
macam-macam. Jangan-jangan hewan
sekarang ini sebenarnya dinosaurus juga umi.” Celetuknya sambil tertawa
iseng.
“Maksudnya apa tuh bang?” Tanyaku meyakinkan
pernyataannya. Sejujurnya aku belum
pernah membaca secara serius buku Dinonya si Abang ini.
“Dinosaurus katanya ada sisiknya seperti ular, kadal. Gitu deh, Ada yang makan daging juga
tumbuhan, ukurannya raksasa, tapi bentuk kepalanya, ada tanduknya, punya sayap,
ada yang punya cakar seperti elang, rasanya sih hewan sekarang itu sebenarnya
dinosaurus yang jenisnya macam-macam, tapi namanya diganti. Mungkin ga sih umi?” Eh, bocah malah balik nanya.
“Mungkin aja,” Jawaban umi yang paling mudah, hahahaha...
Yah, begitulah, membaca buku yang berjenis ensiklopedia
rupanya tidak membuat abang membaca secara runut. Hanya ingin membaca bagian-bagian yang dia
ingin. Apakah ini termasuk budaya
membaca yang baik ya? Entahlah? Membaca dengan antusias sajalah dulu daripada
aku sibuk memikirkan benar atau salah:p
Ketiga. Kendaraan Penyelamat adalah judul buku yang dipilih
adek. Sebenarnya ini adalah jenis buku
aktifitas. Jangan berkhayal bahwa adek
bisa membaca untaian huruf-hurufnya.
Tapi dari pengalaman, cerita yang dilihat, didengar dan dialami
membuatnya seolah-olah dapat membaca tulisan di bagian kolom keterangan
gambar.
Dengan lugasnya adek (seperti) bisa membaca bahwa ambulan
membawa orang sakit ke rumah sakit. Ambulan
juga dipakai untuk yang kecelakaan. Hmm... bisa jadi karena dia pernah main game merawat orang yang kecelakaan lalu
dimasukkan ke ambulan untuk dibersihkan lukanya, dirontgen, diberi obat dan
sejenisnya. (hihiiii..). Good job Dek ^^
Keempat. Babah masih setia dengan
buku yang kemarin. Ensiklopedia
Kiamat. Bertambah halaman dan berhenti dibagian kengerian alam kubur. Tidak dijelaskan halaman berapa itu. Buku yang rasanya cukup lambat
dihabiskan lembar perlembarnya oleh babah.
Rasa-rasanya ingin sekali dijadikan e book agar proses membaca segera
tuntas. Jadi aku tidak perlu ikut
membacanya, hanya mendengarkan saja dari ceritanya.
“Dunia sementara, akhirat selamanya. Membaca perlahan lebih baik, yang penting
mengerti isinya, Umi” Ucapan (ngeles)
dari babah karena track bacaannya merayap padat.
“fiyuuhhh, membaca perlu perjuangan Alfonso,”
buku kami hari ini (dokpri) |
Jumpalitan umi menyemangati hari, Dinosaurus yang selalu membuat abang
penasaran, Adek (ngos-ngosan) mengejar kendaraan penyelamat hingga
ucapan babah bahwa kiamat sudah dekat rasanya pantas mengisi kegiatan membaca
kami hari ini.
reading tracker, here we are (semangat numpuk buku lagi^^)-dokpri |
Ada yang mau kasih saran,
besok baca buku apa lagi ya?
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
*With LOVE,
@her.lyaa
0 Komentar
Yuk tinggalkan komentar baik dan cerdas🤗
Terimakasih... 🙏