Apa Kebiasaan Homeschooler?

Jika membacanya membuatmu merasa kebingungan, maka Anda wajib membaca artikel ini hingga tuntas, apalagi jika Anda adalah seorang homeschooler baru.  

Apa Kebiasaan Homeschooler

Tidak bermaksud menggurui, karena saya yakin bahwa keputusan bagaimana menjalani hingga membuat kebiasaan yang disesuaikan setiap keluarga sangatlah lumrah.  Namun jika Anda benar-benar seorang pemula yang baru menjalani satu hingga dua tahun terakhir, tidak ada salahnya mengetahui kebiasaan apa saja yang dimiliki (kebanyakan) keluarga homeschooler, hingga akhirnya Anda pun ikut mengiyakan bahwa kebiasaan-kebiasaan inilah yang perlu di miliki setiap praktisi homeschooling.

Suka dan Terus Belajar

Sejak resign dan akhirnya karena banyak alasan kemudian memutuskan  menjadi ibu rumah tangga (*thok), entah mengapa minat belajar rasanya tidak sedahsyat sebelumnya.  Rasanya belajar terasa percuma.  Mau belajar apa? Mau naik jabatan, memang ada ya naik jabatannya irt? Pekerjaan sehari-hari sepertinya ga terlalu banyak sangkutannya dengan sejarah, sains, atau apalah.  Yang ada waktu tersisa rasanya hanya ingin dihabiskan dengan hal ringan, membaca buku pun lebih enak buku cerita atau komik sekalian kan? Yaa.. seperti tidak ada alasan mengapa harus belajar sesuatu.  

Namun ketika akhirnya memulai homeschooling, disaat kita menginginkan bagaimana anak-anak menjadi suka belajar, artinya sebagai orangtua juga harus menunjukkan bagaimana kecintaan untuk terus (suka) belajar.  Suka belajar itu kembali hadir, sebuah alasan yang bukan berarti saya harus kembali meneruskan  kuliah untuk mengambil gelar doktor.  *Eh kecuali memang ada yang mau memberikan beasiswa kepada saya, sepertinya ga ditolak juga sih, hehee...  Pada akhirnya anak-anak akan melihat bahwa orangtua menunjukkan bahwa suka belajar tidak mengenal usia, waktu, tempat bahkan profesi.  Mereka juga akan belajar banyak hal baru untuk menemukan bakat baru dalam dirinya sendiri dalam prosesnya terus belajar.

Banyak Berdoa

Ketika Anda merasa sudah melakukan banyak usaha dengan segala sumber daya, satu hal yang perlu diyakinkan adalah Anda juga perlu banyak berdoa.  Doa merupakan salah satu sumber kekuatan untuk bertahan, bersabar, dan keyakinan. 

Anak-anak akan melihat bagaimana doa dapat memberikan keberhasilan dari setiap hal yang telah dilalui.  Homeschooler akan merasakan bagaimana kekuatan doa juga dapat menghapus rasa galau saat mengajar anak-anaknya.

Baca Banyak Buku

Bukan hanya buku cerita, tapi semua buku bagus, literatur bagus dengan topik pelajaran hidup yang bagus dan indah.  

Apa Kebiasaan Homeschooler

Membaca buku bersama keluarga, anak-anak akan memantik rasa ingin tahu, percakapan dan diskusi menyenangkan, membangun karakter dan tentu saja saling mendekatkan.  

Membatasi Berbicara Homeschooling dengan Orang Tertentu

Eh? Tentu saja disini bukan artinya menutup diri dan membuat diri Anda menjadi terkucil.  Hanya saja membatasi adalah memilah hanya berbicara dengan orang-orang yang memang benar-benar ingin, bukan kepada orang yang pada akhirnya bisa menjadi racun dalam perjalanan homeschooling Anda.  

Anda tidak pernah bisa mengatur bagaimana pikiran orang lain.  Namun bukankah lebih baik Anda yang mengatur diri sendiri untuk tidak berharap mereka memahami jalan pikiran Anda.  Jika mereka benar-benar ingin tahu, Anda bisa memberitahu seperlunya.  Percaya diri dengan keyakinan Anda, tidak perlu mengangkat atau memulai cerita lebih dulu kecuali Anda sudah benar-benar siap dengan segala respon orang lain baik atau buruknya.

Bahagialah dengan Sebuah Pencapaian

Sedikit mengutip lagu yang pernah hits dari Coboy Junior, ..."Tak perlu tunggu hebat untuk berani memulai apa yang kau inginkan.." seperti itulah yang homeschooler perlu lakukan.  Tidak perlu hingga menunggu sebuah pencapaian besar hingga lupa bahwa pencapaian itu dimulai dari rasa berani.  Berani untuk melewati semua tantangan, rasa takut, dan menjadi diri kita lebih baik dari sebelumnya.  

Melihat anak-anak akhirnya bisa membereskan mainannya sendiri, melipat pakaiannya, menawarkan bantuan, bersikap baik, menghabiskan buku bacaan tanpa keluhan, apapun itu rayakan dengan kegembiraan, senyuman, pelukan atau makan kue kesukaan bersama.

Berbahagialah untuk setiap pencapaian dan menjadi pribadi yang selalu bersyukur hingga nantinya rasa syukur itu akan terus ditambahkan disetiap waktunya.

Ngobrol Santai bersama Anak

Waktu fleksibel merupakan salah satu hal yang menyenangkan dimiliki homeschooler.  Dalam setiap kesempatan, Anda dapat meluangkan waktu bersama anak untuk membahas apapun.  Bagaimana perasaannya, apa yang diinginkan, harapan dan cita-cita, aturan dan pilihan, pencapaian, semua hal dari yang receh hingga bisa jadi sangat penting.  

Kebiasaan homeschooling

Jika obrolan sudah terasa membosankan, hentikan dan lakukan kembali di waktu yang berbeda.  Sesuaikan dengan kebutuhan dan kesesuaian.  Apakah dengan waktu singkat dan berulang, atau satu hari penuh yang panjang

Jangan Membandingkan!

Tidak ada yang ingin dibandingkan.  Pencapaian dan kemampuan setiap anak di setiap bidang berbeda-beda.  Jangan terjebak dengan pemikiran sekolah umum.  Jika anak Anda bisa lebih cepat, Anda bisa langsung melanjutkan tanpa perlu menunggu yang lain, pun jika ternyata sedikit melambat, lakukan hingga mengerti.  Cari cara yang tepat bersama anak dan taklukan tantangan.

Mengutamakan Keluarga

Homeschooling merupakan perjalanan keluarga.  Membuatnya menjadi bagian dari hidup dan mendekatkan antara satu sama lain.   Banyak hal hebat diluar yang dapat menyibukkan kemudian menjadikan Anda menjauh dari keluarga.  Putuskan seberapa sibuk Anda.  Lihat apa yang terbaik.  Bukankah keputusan menjadi homeschooler artinya meletakkan tanggungjawab sepenuhnya kembali kepada keluarga.  Tidak berarti orang lain melakukan sesuatu, hingga Anda harus melakukan hal yang sama.  Pilah dan pilih yang benar-benar dibutuhkan.  Bicarakan dengan semua anggota keluarga.  Evaluasi, revisi, inovasi, dan temukan solusi terbaik untuk semuanya.

Fleksibilitas

Pada awalnya fleksibilitas terasa sangat sulit dilakukan.  Terbiasa melakukan sesuatu dengan rutinitas yang baku menjadi terasa kurang jika terjadi perubahan mendadak dalam perjalanan homeschooling.  Namun "merasa" fleksibel juga bisa menjadi jebakan Betmen.  Fleksibilitas homeschooler bukan berarti abai hingga membuat homeschooler terlena dan lupa visi misi keputusan homeschooling.

Saat Anda membuat sebuah proyek bersama anak kemudian ditengah prosesnya muncul sebuah pertanyaan menggelitik, saat itulah fleksibel menjadi sesuatu.  Hentikan sebentar proyekmu, atau segera selesaikan dan lanjutkan diskusi curious anak-anak hingga menjadi sebuah pembelajaran bermakna.

Libatkan Anak-anak

Homeschooling merupakan perjalanan keluarga.  Hal terbaik adalah disaat Anda berada disamping mereka kemudian mengajar dan menunjukkan hal baik kepada mereka.  Minta mereka membantu saat mempersiapkan makan malam bersama.  Saat menjahit kancing, ajak anak memilih kancing terbaik.  Memperlihatkan cara memasukkan benang ke dalam jarum, membersihkan kamar, mencuci pakaian, melipat dan mengatur didalam lemari.  Hal-hal yang penting dalam hidup,  namun seringkali diabaikan.

Berproses dalam kemandirian, empati dan kerja keras juga tangguh pada sesuatu yang bisa saja terjadi diluar ekspektasi dan harapan.  Ada kalanya saat membuat kue, hasilnya kurang baik.  Selama masih bisa dinikmati, maka semua patut disyukuri.  Semua berharap jalannya mulus, namun apakah sebuah batu kerikil kecil yang ditemukan akan menggagalkan perjalanan untuk sampai ditujuan?

Melibatkan anak-anak artinya juga memberikan mereka pengalaman dan percaya diri dalam setiap prosesnya.  Akan ada masanya Anda tidak ada disisi mereka lagi, namun Anda yakin mereka akan sanggup menjalani kehidupan kedepannya.

Hal-hal inilah yang menjadi kebiasaan dalam perjalanan keluarga homeschooling kami.  Terus berproses untuk terus menumbuhkan kebiasaan baik.  Pengalaman dan masa indah tidak tiba-tiba tumbuh.  Menghargai dalam setiap langkahnya.




*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar