WOW! Adalah kata
pertama yang saya ucapkan saat pertama kali membaca tugas dari Bunda Sayang di
level ke 3 ini. So..., apa itu? I’m just
think thank, What i can do it? Or we are?
Tugas di level 3
ini menarik. Kutipan dari lembar
tugasnya adalah begini : “...Kali ini, kita akan mengamati dan melatih
*kecerdasan Anda dan salah satu* anggota keluarga melalui proyek bersama”. Mau mencoba memahami dulu, ini penekanannya
pada proyek bersama untuk melihat kecerdasan anak yang bisa saja terlihat saat
proses? Atau fokus untuk melatih kecerdasan anak yang mana nih, kemudian
dijadikan proyek bersama? Look at! Serupa tapi menjadi berbeda
pemahamannya! Poin yang membuat aku
bolak balik baca tugasnya dibagian
kecerdasan anda dan salah satu anggota keluarga. Hello! We are family. But actually, we are different. Bolak balik lagi baca untuk memahami
maksudnya.
Sejujurnya, dan
kebetulan sekali sebelum mendapat tugas ini dari bunda sayang, saya dan anak
pertama saya bersama beberapa teman-teman sesama praktisi homeschooler yang
tersebar dimana-mana plus sebagian lainnya yang memang tertarik dalam
kepenulisan, sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti tantangan menulis kreatif
anak dan orangtua #30PicStory Challenge! Di bulan November ini. Mengapa kami ingin ikut? Awalnya sih saya. Tapi setelah menanyakan anak pertama saya,
Altair, dia menyetujui dan bersemangat ingin mengikutinya. Alasannya setelah beberapa kali pengamatan
dengan kesehariannya, Altair punya kecenderungan suka bercerita, suka berteman
dengan banyak kalangan dari berbagai usia, memiliki perasaan yang cukup
sensitif dengan pemahaman empatinya, hingga suka menggambar, berimajinasi dan
membentuk pola termasuk membangun balok atau lego, maka keputusannya, yaa, kami
tertantang untuk menuntaskannya selama 30 hari.
Tapi eh tapi,
karena tadi sudah bolak-balik baca lembar tugasnya agak kebingungan lebih
menitikberatkan di poin melatih kecerdasan siapa atau lebih ke proyek bersama,
maka sayapun mengajak pertemuan dadakan dengan seluruh keluarga kecil, bahwa
saya lebih memilih melakukan tugas untuk bunda sayang yaitu melakukan Family Project
^^ . Cerita mengenai tantangan yang saya dan Altair lakukan, akan menyusul di
hari berikutnya (tentu saja) setelah Family Project ini selesai yang nantinya
tertaut dengan link blog kegiatan bocah;)
Jadi
#FamilyProject apa yang ingin dilakukan? Hahaha...! Masalah baru dimulai. Kali ini kita mau ngapain coba? Kami cukup
sering melakukan family project. Kami
adalah keluarga yang cukup banyak waktu melakukan hal bersama (meskipun
beberapa kali minus kehadiran babahnya bocah #upps). Membuat tempat perkakas, repotting, mengatur
ulang akuarium, menghias kamar, membuat bangku kayu, membuat lemari buku, dan
beberapa kegiatan yang terkadang idenya dari bocah seperti membuat video eksperimen komedi putar dan tutorial lainnya yang kenyataanya masih belum semuanya
terekap dalam catatan aktivitas bocah di blognya.
Setelah menimbang,
memperhatikan, dan ngbrol panjang lebar, cerita dari hulu ke hilir, sesekali
baca dan membahas isi whatsapp, hingga cemilan biskuitpun habis dua toples
bersih tak bersisa dimakan bareng berempat.
Keputusan akhirnya dibuat.
Kami namakan
proyek ini adalah “BF its my heart”.
Pada bingung kan BF its my heart itu apaan? BF bukan artinya Bersama
Farah (macam judul sinetron FTV yaah..) atau apapun itu singkatan yang
mengisyaratkan BF, tapi yang jelas karena tulisan ini sudah lumayan panjang, dan
mungkin isinyapun ngalor ngidul gak begitu jelas, maka biar ga jomblang banget
antara ngalor ngidul dan keseriusan yang mau diceritakan tentang proyek ini,
saya ingin menjelaskannya dipostingan hari ke dua saja.
Nantikan postingan
hari ke dua saya ya ;)
Kami selalu belajar tentang apa saja dari keseharian dan kebersamaan dengan keluarga
#day1
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
*With LOVE,
@her.lyaa
0 Komentar
Yuk tinggalkan komentar baik dan cerdas🤗
Terimakasih... 🙏