Membangun dan Bercerita

"Bang, adek minta lego yang panjang." 

"Jangan yang ini dek.  Mobil robot abang sudah jadi nih,"

"Abang..., adek juga mau buat."

"Pakai yang itu aja, sama kok."

"Adek mau yang warna Pink,"

"Ya sudah, tuker aja.  Abang warna hijau. Nih."

Membangun bersama, bercerita bersama (dokpri) 

Begitulah beberapa perbincangan yang sy dengarkan sambil mengerjakan sisa pr saya.  Terkadang penyelesaian sebuah masalah dapat terselesaikan sendiri diantara anak-anak tanpa perlu orangtua buru-buru ikut campur.

Rasanya sih lega.  Artinya saya bisa meninggalkan mereka melakukan beberapa hal lainnya. Sekitar satu jam kemudian...

"Umi..., adek juga mau banyak seperti abang.  Abang tidak mau kasih." laporan adek kepadaku.

"Tadi waktu belum jadi, adek ga ambil.  Kenapa sudah jadi adek baru minta?" Abang merasa tidak bersalah.

"Hmm..., bagaimana ya?" Sayapun berada di posisi tidak ingin membela siapa-siapa.  Abang tidak salah juga, karena tadi mereka memang bermain bersama.  Adek pun juga tidak salah, jika dibandingkan hasil keduanya, milik abang jauh lebih banyak.  Permasalahannya hanya di kecepatan tangan membuatnya. Hehee... Tetep juga masih nyalahin.

"Menurut abang gimana?" Tanyaku kepada abang yang usianya lebih besar.

"Abang yang bener, kan ini juga sudah selesai.  Adek belum, pakai yang sisa saja." jawabnya diplomatis.

"Tapi adek mau yang panjang juga. Abang aja tukar sama yang itu."

"Abang sudah juga mainnya. Ya sudah, ambil aja semuanya." kata abang akhirnya.

"Abang, ayoklah main lagi."

"Jadi gimana Umi?"

"Ya sudah, bagi dua saja.  Tapi buat abang kasih lebih banyak.  Abang kan nemenin adek main. Nanti adek lama lagi selesainya. Abang sudah selesai duluan."

"Iya deh.  Adek setuju."

Ternyata kali ini mereka dapat menyelesaikan sendiri lagi.  Hanya saja sekarang saya menjadi saksi diantara kesepakatan mereka.
Waahh...,  semua berproses.

Catatan hari ini
Sebelum memutuskan benar atau salah ada baiknya mendengar dan memperhatikan terlebih dahulu.  Hari ini bukan hanya anak-anak yang menunjukkan sikap bernegoisasi sebagai salah satu cara menyelesaikan permasalahan.  Adek dan abang, masing-masing mau mendengar satu sama lain untuk tujuan bersama yaitu bermain lego.
Adek menunjukkan sikap menerima pendapat pihak lain dalam usianya masih menunjukan egosentris, hal tersebut membuat saya mengacungkan jempol untuk pilihan keputusannya hingga akhirnya berhasil membuat kesepakatan bersama(yeaayyy...!)

Penyelesaian masalah bagi anak-anak adalah berproses.  Proses tersebut perlu diapresiasi, bagaimana dengan para orangtua yang terkadang hanya ingin didengar, namun sulit mendengarkan. @her.lya.inda

#Tantangan10Hari
#Day9
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga


*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar