Tiba-Tiba Melompat

Minggu ini bisa saya katakan dalam tahap tarik napas sejenak atau rehat sementara dalam keluarga homeschooling kami.

Kami harus berdamai dengan kondisi yang tidak terelakkan karena salah satu anggota keluarga yaitu abang mendapatkan nikmat sakit.  Alhamdulillah saat ini mulai berangsur pulih, namun beberapa hari sebelumnya cukup mempengaruhi juga beberapa rencana kegiatan yang akan saya eksekusi bersama adiknya menjadi disimpan sementara dan diisi dengan kegiatan spontan mandiri yang dilakukan secara alami oleh adek.
Hal tersebut tidak menjadikan kami menjadi terpuruk, karena ada beberapa poin yang sebenarnya bisa diajarkan terutama rasa bersyukur saat sehat, dan mengingat atau mengevaluasi di saat pemulihan.

Seharian ini cukup menghabiskan energi, kala hujan deras, cucian akhirnya mendadak diangkat sementara masih pagi, membawa abang ke dokter, termasuk satu paket dengan adek yang ikut menemani.  Kemudian pulang, berbenah sisa domestik yang belum terselesaikan, termasuk membereskan beberapa pekerjaan lain yang perlu konsentrasi.

Jadi, sejujurnya saya juga bingung mau menuliskan apa, tidak ada kegiatan yang menurut pengamatan saya bisa dituliskan, atau justru mata saya yang terlewat momen saat adek secara spontan menemukan hal yang dapat dilakukannya sendiri.
Nyatanya saat akan menuliskan tulisan dengan kegiatan zonk, rupanya ada yang merasa belum menghabiskan energinya di siang hari kemudian meloncat dari atas meja menuju sasaran bantal yang di tumpuk di atas karpet.

"Astagfirullah... Adek, lagi ngapain?" 

Seketika saya terkejut dengan aksinya di malam hari. Namun sejujurnya saya juga ikut menikmati keberaniannya hingga memutuskan menyimpannya sebagai memori untuknya.  "Stop, ini tidak tepat!" hati kecilku mengingatkan. 

"Adeek... Sudah ya.. , sudah malam." Kuulangi berkali-kali hingga akhirnya dia berhenti dan memandang saya. 

Caranya, hingga ekspresi saat dan sesudah melompat (dokpri) 

Adek bisa dikatakan sebagai anak perempuan pemberani mencoba hal baru dalam kinestetik.  Jika merunut ke belakang, baru berusia 3 hari yaitu pulang dari Rumah Sakit, sudah bisa memiringkan badannya sendiri, dilanjutkan dengan kesukaannya tidur tengkurep hingga di usianya satu bulan, saya merasa tidak kesulitan membuatnya tidur nyenyak dengan posisi tersebut namun dia sudah pandai mengangkat dan bolak balik posisi kepalanya sendiri.  Termasuk sudah bisa berjalan sendiri tanpa terlalu saya stimulasi di usia 9 bulan, dan seterusnya.  Kegiatan melompat dan keseimbangan sangat disukai saat ini, namun malam hari? Haduuhh...

"Adek tidak capek kok Umi." Ujarnya disaat aku memergokinya melompat dari atas meja dengan jarak 1 meter menuju target bantal besar.

"Bukan capek atau tidak, tapi ini sudah malam, sebentar lagi waktunya tidur.  Apalagi melompat dari atas meja. Hmm... Ini kan meja." ujarku  kehilangan kata-kata.

"Terus, adek boleh lompat dari mana Umi? Tanyanya kepadaku yang membuatku cukup bingung menjawab.

" Hmm.. Besok kita pikirkan lagi, yang jelas ini meja, trus ini sudah malam.  Sebentar lagi kan mau tidur. " Aku menegaskan kembali mengenai kegiatan waktu menjelang tidur.
Dan tentu saja pemahaman mengukur diri, agak tidak terlalu letih untuk menjaga kesehatan dapat saya masukkan di momen yang pas.

Adek akhirnya cukup memahami, karena waktu sudah malam dan mau tidur, meskipun merasa belum letih, berhenti dulu karena salah satu hal penting menjaga kesehatan berhenti sebelum terlalu lelah.

Tapi, eh tapi..., tiba-tiba ada pernyataan yang tidak kalah menggelitik nurani.

"Iya iya Umi.  Besok adek lompat dari tempat tidur aja, gimana? Nanti bantalnya taruh di kamar.  Umi setuju?" wajah polosnya dan obrolannya  yang cerdas, sebenrnya membuat saya semakin kebingungan. Jadi bagaimana ini? Bukannya berhenti tempatnya justru semakin tinggi.  Haduuhh...

Kegiatan dapat dihentikan malam ini, besok harus cari cara dan tempat lebih baik untuk bermain lompat.  Hmm... Ada ide?

 Catatan hari ini :
Seperti hari sebelumnya, kegiatan spontan yang cukup menguras pikiran untuk mencari solusi pertanyaan yang baru saja diajukan.  Berharap besok adek lupa, atau uminya sudah ketemu jawaban terbaik duluan, hehe...

Keaktifan fisiknya cukup luar biasa, disaat sudah kulur kilir, bolak balik, masih bisa fokus melompat 5 menit sebelum jam tidur biasanya. OMG

Gigih tetap jadi poin hingga detik ini, termasuk gigih mengejar jawaban atas pertanyaan usilnya (baca : pertanyaan yang sulit dijawab dengan banyak pertimbangan juga)
Dan pemberani mencoba sesuatu yang baru disaat moodnya sedang stabil tetap menjadi hal yang digarisbawahi hingga hari ini.

Banyak hal yang ternyata belum tentu dipikirkan orangtua justru menjadi pertanyaan anak-anak yang bisa jadi ide besar dalam menemukan sesuatu yang baru.  Bukan tidak mungkin para ahli meneliti sesuatu hal ternyata gagasannya dari seorang anak 'bau kencur'... @her.lya.inda

#Tantangan10Hari
#Day8
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga


*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar