Percakapan Drama Kebaikan

Tidak ada yang menginginkan anaknya sakit, bahkan seorang saudarapun bisa merasakan kesepian ketika saudara kandung yang serumah terpaksa harus sering istirahat dan belum boleh diajak bermain bersama dengan seru.

Seperti hari ini, ketika abang masih demam dan harus banyak beristirahat, adek pun merasa kehilangan kawan bermain yang biasanya sering dilakukan bersama. 

"Abang, bosan gak? Tapi harus banyak istirahat biar cepat sehat", Terdengar suara adek bicara  dengan abang sambil menemani abang  baring-baring.

"Iya, kalau sakit tidak bisa kemana-mana.  Kata Umi, harus banyak istirahat, biar cepet sehat lagi." Jawaban abang memberitahukan kondisinya kepada adek membuatku tersenyum.

Tiba-tiba hening.  Saya menoleh ke ruang keluarga, hanya ada abang yang sedang duduk.  Adek kemana ya?

"Adek...", Panggilku.

"Adek di sini", Adek pun muncul dari balik tirai tempat mainan.

Hahaha..., badan kecilnya tersembunyi saat sedang mengambil sesuatu.

"Adek sedang ambil ini," Jawabnya sambil menunjukkan topeng mainan.

Adek dengan topeng sapi ya (dokpri) 

"Mau main?", Tanyaku.

"Iyaa..., main sama abang.  Katanya abang tidak boleh capek.  Jadi main ini aja,"

Tanpa mendengar respon dariku, adek langsung menawarkan topeng kepada Abangnya.

"Abang mau topeng apa?" Tanyanya.

"Abang mau kucing," Sambil mengambil topeng bergambar kucing.  

Saya senang saat mereka masih bisa bermain meskipun bukan permainan yang banyak menggunakan energi, namun ternyata seru juga.

"Hai... Siapa kamu?", "Aku kucing, miawww...", 

"kucing, kamu sedang sakit ya?", 

"Iyaa..., aku tidak enak badan.", 

"kucing istirahat ya biar cepat sembuh.  Kucing haus tidak?", 

Dan beberapa percakapan diantara mereka dengan menggunakan topeng masing-masing. 

Saat bermain (dokpri) 

Sayapun memutuskan meninggalkan percakapan drama kebaikan diantara mereka sambil menyelesaikan sisa pekerjaan domestik lainnya.

Catatan hari ini

Permainan spontan justru membutuhkan imajinasi terutama menyesuaikan kondisi saat itu.  Hari ini adek mendapatkan ide untuk tetap bermain tanpa membuat Abangnya lelah  karena masih dalam kondisi sakit.

Drama kebaikan, itu yang saya sebutkan hari ini, karena dalam beberapa percakapan diantara keduanya mereka saling mengingatkan, bahkan  menawarkan bantuan. 

Adek memahami kondisi Abangnya saat ini.  Sementara abang hanya bisa menemani bermain dengan sesuatu yang sederhana.

Hal-hal seperti ini juga dapat memunculkan kemampuan berbahasa, berimajinasi hingga fitrah interpersonal maupun antarpersonal.  Bersyukur karena diberi kesehatan, dan bersyukur masih dapat bermain meskipun sederhana. 

Menarik? Menurut saya sih iya.  Kalau kamu?

Kemampuan menemukan solusi sebuah permasalahan kuncinya hanyalah memberi kesempatan dan waktu untuk mencoba menyelesaikan dengan caranya sendiri.  Bisa jadi pemikiran kita berbeda dengan anak-anak, namun solusi yang didapatkan anak-anak bukan tidak mungkin menyelesaikan solusi kita juga. @her.lya.inda

#Tantangan10Hari
#Day6
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga


*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar