Si Ketan Hitam, Martabak Istimewa Ramah Kantong

Siapa sih yang tidak kenal dengan cemilan yang bernama martabak manis?  Bahkan di era kekinian toping atau isiannya sudah sangat beragam dan fantastis.  Sebut saja nutella, oreo, toblerone, tiramisu, cappucino, entah apa lagi variannya termasuk isian umum seperti keju, messes, kacang, hingga susu polos. 

Namun pernah gak kamu mengenal martabak isian ketan hitam dengan kombinasi kelapa parut yang gurih dan tentunya manis?

Jadi inget jaman kecil dulu, waktu almarhum kedua orangtua saya cukup sering membeli martabak manis sebagai cemilan sore hari.  Bapak penjual martabak dengan gerobaknya yang mungil dan hanya memiliki 2 pan loyang saja cukup membuat kami antri menunggu giliran mendapatkan pesanan.  Terkadang di saat pelanggan belum ramai, si Bapak mencicil membuatnya beberapa loyang dan meletakkannya di meja gerobak ditutupi plastik tebal bening. Tersedia beberapa isian yang ditawarkan di saat itu yaitu kacang, messes dan ketan hitam.  Namun hanya ketan hitam yang selalu menarik perhatian saya. Jika kacang dan coklat messes bisa saja sudah tersedia, tidak seperti ketan hitam yang dibuat setelah ada yang memesannya. Hingga akhirnya muncul penjual martabak Bangka yang menjadi populer lambat laun  menenggelamkan keberadaan martabak manis ketan hitam

Martabak manis isian ketan hitam merupakan martabak khas padang, itu yang saya tahu.  Mungkin dikarenakan penjual martabak yang saya temukan sejak kecil adalah orang padang, tidak dengan martabak manis lainnya.  Ditambah isian yang bisa saja variatif, namun tekstur, rasa dan ukuran berbeda dengan martabak manis pada umumnya yang sering dikatakan martabak bandung apalagi jika dibandingkan dengan martabak bangka yang terasa lebih tebal mengembang.

Martabak ketan hitam memiliki diameter yang lebih kecil, tekturnya tidak terlalu mengembang, bahkan bisa saya katakan sedikit bantet.  Mungkin karena itulah menjadi pas dengan kombinasi ketan hitam dan parutan kelapa ditaburi gula pasir sehingga rasa manis gurih menjadikannya istimewa.

Penampakan martabak ketan hitam - dokpri

Tidak seperti isian lainnya yang sudah tersedia dan bisa langsung digunakan sebagai toping, si ketan hitam harus diolah dulu sebelumnya yaitu dengan merendamnya hingga lebih dari 3 jam, kemudian dilakukan pengukusan dengan campuran air garam dan pandan hingga empuk barulah siap digunakan. Sementara kelapa parut yang digunakan mestilah kelapa parut dengan kondisi masih muda dan baru agar martabak yang dihasilkan gurih, manis dan tidak asam apalagi apek.  Dengan alasan inilah, jika isian ketan hitam sulit jarang ditemukan bisa jadi karena ketidakpratisan dijaman serba instan seperti sekarang.

Lama tidak berjumpa si ketan hitam kemudian bertemu gerobak bertuliskan martabak ketan hitam di daerah lemabang-Palembang membuat saya menjadikannya tempat langganan jika sangat ingin menikmatinya. Sesekali saya memesan tanpa kelapa parut untuk menikmati rasa asli ketan hitam. Tidak perlu merogoh kocek cukup dalam.  Harga setiap loyang rata-rata dibanderol di angka 13 ribu hingga 15 ribu rupiah saja. Cukup ramah kantong kan? 

Penjual Martabak Ketan Hitam di daerah lemabang, Palembang

Bukan hanya itu, kandungan nutrisi dari ketan hitam yang mengandung zat besi, protein, karbohidrat, serat, dan vitamin E baik untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh seperti menunjang daya tahan tubuh, melawan kanker dan penyakit jantung, menjaga kesehatan pencernaan hingga mencegah anemia.

Istimewanya martabak ketan hitam.  Rasa enak, perut kenyang, badan sehat ditambah tidak buat kantong bolong :)

*With LOVE,

@her.lyaa