Ada saatnya anak-anak butuh jeda waktu berdiam tanpa lari sana-sini. Atau disaat kondisi tidak memungkinkan untuk mereka bergerak bebas. Pernah mengalami hal ini?
Bukan menghentikan aktivitasnya, namun istilah para emak-emak its busy time for lonely. Mereka masih tetap berkegiatan, mengeluarkan energi dan melatih konsentrasi. Apa saja kegiatannya? Banyaakk banget, tapi yang pasti sangat dikenal adalah permainan puzzle.
Puzzle, siapa yang tidak mengenalnya? Permainan favorit saya waktu kecil dulu. Masih ingat saat kelas 4 SD saya berusaha mengumpulkan uang lebaran demi membeli sebuah puzzle 1000 keping seharga Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah). Yaah saat itu uang segitu lumayan banyak. Dan saat berhasil menyelesaikan puzzle senangnya bukan kepalang, namun untuk mengulang kembali, rasanya tidak cukup menantang bagi saya, dan jadi lebih terkesan membosankan.
Sebagai seorang emak yang suka puzzle, sayapun mengenalkan puzzle kepada anak-anak. Banyaknya pilihan puzzle di pasaran, cukup membuat saya tergoda untuk membeli. Bentuk beragam, berwarna-warni, ada pegangan, atau hanya tinggal taruh, termasuk puzzle lantai berukuran besar. Seru untuk dimainkan sendiri atau bersama-sama.
Dalam perjalanannya, beberapa kepingan tercampur, hilang dan terselip dimana-mana. Awalnya disimpan dengan cara dikumpulkan perbagian, lama-kelamaan dikumpulkan jadi satu, akhirnya bisa ditebak, semakin tidak jelas kepingannya. Mau dimainkan kembali? Alasannya ada yang hilang *upss...
Bermula dari sanalah sebagai emak irit tapi bukan pelit, saya memilih untuk membuat puzzle sendiri. Hitung-hitung sekalian bisa mengajak anak-anak membuat bersama, termasuk memilih gambar atau potongan yang menarik buat mereka dengan alasan klise 'agar lebih semangat' *hehehe...
Tanpa menambah cerita lainnya, yuk....lanjut ke tahap cara pembuatan puzzle bersama saya :))
1. Siapkan bahan-bahan
2. Letakkan gambar di atas kardus bekas, beri lakban
4. Untuk menyatukan bagian gambar dengan kardus, bisa menggunakan lem atau lakban. Jika menggunakan lem, bisa dilakukan sejak awal sebelum dilakban atas atau bisa juga tanpa perlu dilakban saat awal, dilakban setelah digunting sesuai batasan.
5. Selesaikan hingga kepingan akhir, dan siap bermain :))
Mudah bukan? Jika masih bingung, bisa langsung nonton video cara pembuatannya :))
Tips tambahan :
*Tidak punya printer di rumah? Bisa gunakan gambar-gambar poster atau dari majalah lama. Gambar-gambar yang dipilih juga tidak terbatas.
*Ukuran yang lebih besar? Bisa print ukuran lebih besar, atau jika suka dibuat bersambung, pun jika punya gambar spanduk sisa berukuran besar yang menarik dapat digunakan :))
Jangan tunggu sampai besok, lakukan saat ini juga, yokk :))
*With LOVE,
@her.lyaa
6 Komentar
Kalo puzzle DIY dari kardus gini bertahan berapa lama ya?
BalasHapusLama mbak bertahannya, karena dilapisi sama lakban. jd ga mudah basah.. apaalgi klo jenis kardusnya yg tebel jd berasa macam lapisan kayu😉 yg bikin enak bikin sendiri tuh, utk jenis pola potongan dan gambar yg pasti custom. Kami pernah buat puzzle pakai gambar hasil karya anaknya. bikin dia bangga juga, hehehe...
Hapuswah keren Bun, bisa buat bersama si kecil juga jadi lebih interaktif ya :D
BalasHapusbanget Bun.. anak pun jd ikut belajar barang bekas bisa bermanfaat kembali;)
HapusCocok buat permainan edukasi anak yg murmer, ga perlu beli. Aku udah bikin puzzle ginian sejak SD mbak hihihi, iseng aja dulu suka bikinnya
BalasHapusMurmer tapi ga murahan ya mbk:)) mantap dah kreatif dr kecil :))
Hapussalam kenal mbak ;)
Yuk tinggalkan komentar baik dan cerdas🤗
Terimakasih... 🙏