Pilih Alas Kaki Tepat Demi Nyaman dan Sehatmu!

Pada umumnya seseorang memilih alas kaki berdasarkan tren, corak, stylish, dan hal yang tujuannya mendukung penampilan.  Hayoo ngaku! Terutama para wanita nih, hehe...  Padahal... Telapak kaki yang merupakan bagian tubuh paling dasar dari seseorang, memiliki tugas cukup berat dalam keseharian.  Bayangkan saja, menopang berat badan secara keseluruhan terutama disaat sedang berdiri.

Memang sih tidak salah juga memilih alas kaki yang trendi dan fashionable, tapi mengingat tugasnya yang bukan kaleng-kaleng, penting juga untuk memperhatikan kenyamanan telapak kaki disaat aktivitas luar ruangan juga saat berolahraga.


Lantas bagaimana kita tahu alas kaki tersebut nyaman untuk kita kenakan? Penasaran? Dibaca sampai tuntas ya, setelah itu, coba cek alas kaki yang Anda miliki.  Apakah support atau justru menjadi cikal bakal dimulainya nyeri kaki tiada akhir di sepanjang langkahmu.


Ketahui Tipe Tapak Kakimu

Ketika Anda berencana membeli sepasang sepatu (yang bagus),  penyangga lengkungan dan bantalan yang baik memberikan pengaruh dalam  menentukan apakah sepatu tersebut akan memberikan kenyamanan atau tidak.  Permasalahannya adalah jenis lengkungan apa yang sebaiknya anda pilih? 

Nah.. ada baiknya kita mengenali lebih dulu bagaimana bentuk tapak kita dengan memperhatikan posisi disaat berdiri atau melangkah, karena kaki akan membentuk rotasi alaminya yang disebut pronasi.  

Pronasi inilah yang terbagi menjadi tiga jenis yaitu netral/normal (pronasi sedang), flat feet/kaki datar (pronasi berlebih), dan high arch/kaki lengkung (pronasi kurang).  Jika seseorang memilih jenis sepatu yang tidak tepat dengan bentuk kaki yang dimilikinya, maka dapat memungkinkan terjadinya resiko cedera.

Untuk menentukan jenis lengkungan tapak kaki Anda, lakukan hal mudah sebagai berikut :
1. Siapkan air dan beberapa kertas tebal (lebih baik tidak berwarna putih)
2.  Basahi kedua telapak kaki (boleh direndam atau disiram) pastikan semua bagian telapak kaki benar-benar basah
3. Angkat kaki dari air dan berjalanlah secara alami di atas kertas tebal yang telah diletakkan tersusun di atas lantai.
4. Amati dan bandingkan jejak kaki Anda dengan bentuk gambar di bawah ini.

Alas kaki tepat untuk tapak kakimu

Yang mana bentuk tapak kakimu? Setelah membandingkan hasil jejak kakimu, saatnya menyadari bagaimana tapak kakimu bekerja saat melangkah.

1. Medium Arch (netral/lengkungan normal), tidak banyak memberikan pronasi dan supinasi.  Tekanan kaki dengan lengkungan normal akan cenderung menyebar bahkan diantara bagian dalam kaki samping dan luar bagian bawah.

2. Flat Arch (over pronasi/lengkungan rendah), umumnya memberikan pronasi yang berlebihan disaat terjadi mobilitas. Jenis kaki ini disebut flat foot atau kaki datar.  Biasanya tekanan cenderung terjadi pada bagian sisi dalam telapak kaki.

3.  High Arch (supinasi/ lengkungan tinggi), umumnya tapak kaki ini memiliki pergerakan sangat kaku.  Pada saat melakukan mobilitas, sulit mengatasi guncangan dan cenderung mengambil lebih banyak tekanan disisi luar bagian bawah kaki.

Kenali Jenis Sepatu

Salah satu ahli terapis fisik yang sering bersama,  Bob Schrupp dan Brad Heineck membagikan ilmunya dalam bobandbrad mengatakan bahwa sepatu yang dijual di pasaran pada umumnya tidak benar-benar memiliki kekhususan terhadap setiap tapak kaki seseorang, melainkan dirancang secara standard untuk membantu kebanyakan orang berlari/berjalan sehari-hari.

Namun dengan beberapa pilihan jenis sepatu yang tersedia, setidaknya dapat meminimalkan kecenderungan cedera kaki akibat penggunaan alas kaki/sepatu yang tidak sesuai dengan jenis tapak kaki orang tersebut.



Cushioning Shoes 
Dengan kelebihan sepatu yang memiliki bantalan yang empuk, jenis sepatu ini umumnya bagus untuk lengkungan normal (medium arch) hingga lengkungan tinggi (high arch).  Meskipun dengan menambahkan bantalan yang cukup tebal namun tidak sepenuhnya memberikan dukungan.

Stable Neutral Shoes
Disebut juga sepatu netral stabil.  Jika Anda memiliki gaya berjalan netral, menggunaan sepatu netral stabil sudah cukup nyaman karena memang jenis sepatu ini pada umumnya lebih cocok untuk tapak kaki normal (medium arch).

Memiliki bantalan yang lebih kecil sehingga dapat memungkinkan transisi tumit ke kaki menjadi lebih fleksibel. Memiliki kaki supinasi (high arch) juga mendapatkan manfaat dari mengenakan sepatu jenis ini dikarenakan lebih berfokus pada bantalan daripada koreksi.  Dengan gerakan menggulirkan kaki keluar menjadi lebih terhambat dengan banyak bantalan di samping, melangkahpun menjadi lebih lancar.

Stability Shoes
Sepatu stabilitas, sesuai dengan namanya, jenis sepatu ini umumnya memiliki lebih banyak dukungan pada bagian dalam sepatu dengan bahan lebih kaku di bagian lengkungan.

Sepatu stabilitas direkomendasikan bagi seseorang dengan lengkungan rendah (flat arch).  Dengan kondisi over pronasi, kecenderungan untuk berguling ke dalam selama transisi tumit ke jari kaki, dengan platform stabil maka bantalannya memaksa kaki kembali ke jalurnya.

Beberapa sepatu stabilitas, memiliki alas kaki yang dapat dilepas sehingga dapat disisipi orthotic dalam melengkapi biomekanik orang tersebut, terutama jika dukungan masih dirasa kurang.

Motion Control Shoes
Sepatu kontrol gerak yang memiliki penyangga kuat di dalam dan diluar sepatu.  Jenis sepatu paling kaku dan terberat yang bisa ditemukan.  Pada umumnya sepatu ini dirancang untuk membatasi gerakan berlebih yang merupakan hasil dari over pronasi.

Flat foot lebih sesuai dengan midsole yang kaku dan lebih tebal dibuat dari bantalan premium dan keras untuk mengatasi kaki dar rotasi berlebihan selama siklus gaya berjalan.  Kelebihan lainnya juga dapat mengakomodasi orthotic

Tes Jenis Sepatumu!

Seringkali konsumen hanya tahu sebatas jenis sepatu yang mereka miliki dapat digunakan untuk aktifitas apa namun tidak benar-benar tahu apa kelebihan dari sepatu yang mereka miliki.  

Jenis sepatu dan tapak kakimu

Lakukan tiga hal ini untuk mengetahui jenis sepatu yang Anda miliki :

1. Pegang tumit dan kaki depan sepatu, kemudian putar atau peras seperti bagaimana Anda memeras sebuah kain.  Jika Anda benar-benar dapat memelintir sehingga tumit menghadap ke satu cara dan kaki depan yang sebaliknya, maka kemungkinan besar jenis sepatu yang Anda miliki adalah sepatu bantalan (cuishioning shoes)

2. Pegang tumit dan kaki depan, lalu tekuk sepatu sepatu.  Jika dapat terlipat namun bukan di bagian lengkungannya, maka jenis sepatu ini cenderung jenis stability (stabilitas) atau motion control (kontrol gerak)

Namun jika terlipat dibagian lengkungan, maka jenis sepatu tersebut adalah jenis cuishioning (bantalan).

3. Letakkan jari Anda dan tekan ke dasar midsole.  Jika lembut/empuk di sekeliling sepatu tanpa batang atau tiang plastik, jenis sepatu ini adalah cuishioning (bantalan).   Jika ada support plastik keras/bentuk, maka sepatu termasuk kategori stability (stabilitas) atau motion control (kontrol gerak).

Cek jenis sepatumu!

Bagaimana Jika High Heels?

Boleh-boleh saja selama tidak digunakan sepanjang hari, setiap hari.  Ditambah lagi sepatu hak tinggi Anda tidak "pas" untuk Anda, bukan tidak mungkin dapat menyebabkan masalah dikemudian hari seperti munculnya bunion (benjolan tulang yang terbentuk pada sendi pangkal jempol kaki), hingga cedera pada jari, pergelangan kemudian merambat kebagian tubuh lain termasuk berdampak terhadap berubahnya postur tubuh.

Alas kaki tepat, sehatkan kaki
Ensiklopedia sepatu wanita (pic : pinterest)

High heels "pas" termasuk mempertimbangkan rutinitas apa yang akan Anda lakukan bersama sepatu high heels tersebut.

Berikut beberapa tips untuk Anda yang benar-benar membutuhkan sepatu high heels :

1. Pilih tinggi heels atau hak yang sesuai.
Jika Anda menyukai heels hingga 12 cm, ada baiknya Anda mempertimbangkan penggunaannya hanya untuk tujuan tertentu (pesta, misalnya), tidak untuk sehari-hari.

Untuk sehari-hari, pilih heels pendek.  Ukuran heels 2 cm atau lebih rendah akan lebih baik.  Usahakan ujung heels lebih lebar dan tidak terlalu runcing.   Heels runcing dan tinggi bukan hanya akan membuat beban pada kaki, namun dapat memperpendek achiles tendon.

2. Pilih ukuran yang benar-benar tepat dengan kaki Anda.  
Jika ukurannya kebesaran atau kekecilan maka dapat menambah tekanan pada jari disaat kaki bergerak maju ke bagian depan.

3.  Pakai in sole dan cushion pad didalam sepatu.
In sole (alas bagian belakang) yang empuk dapat mengurangi dampak pegal dan nyeri pada tumit kaki.  Sementara cushion pad, dapat mengurangi rasa pegal di bagian depan.

In sole dan cushion pad berfungsi meringankan beban kaki saat berjinjit ataupun berjalan.

4. Gunakan high heels hanya di saat-saat tertentu saja.  
Jika dirasa tidak benar-benar penting, istirahatkan kaki Anda dari penggunaan high heels agar kaki mendapatkan kesempatan bergerak secara alami saat melangkah karena kaki, tungkai, punggung dan pinggang pun dapat meregang

...

Pemilihan alas sepatu yang tepat tidak hanya bicara tentang fungsi, kegunaan, juga tren fashion yang sesuai dengan karakter kepribadian Anda.  Namun analisis gaya berjalan,  jenis tapak, ukuran, biomekanik serta rasa nyaman Anda jauh lebih penting.  

Anda tentu tidak menginginkan cedera pergelangan kaki, radang tempurung lutut, ligamen dan tendon yang sobek, belat tulang kering, bunion, tendonitis achilles, plantar fasciitis dan berbagai penyakit pinggul dan punggung bawah mengancam aktifitas Anda sehari-hari bukan? 


Jika Anda tidak ingin mendapatkan banyak kerugian, pahami kebutuhan Anda kemudian pastikan Anda mencoba alas kaki yang akan dibeli sebelum memutuskan untuk membayarnya.

Salam sehat!


*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

9 Komentar

  1. Infonya bagusss banget mba
    Selama ini beli cuma gara2 suka sama model aja 😅 skrg jd lebih aware sm kesehatan kaki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalo bermanfaat, semoga semakin bisa memilih sesuai kebutuhan biar ga ngerasain sakit dan jd penyesalan;)

      Hapus
  2. Makasih Umi, informasinya bermanfaat sekali. Baca ini jadi lebih aware dengan bentuk² tapak kaki. Jadi ngeh sekarang kenapa ada sepatu yang nyaman digunakan dan ada juga yang enggak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah bs bermanfaat, ini jg baru ngeh karena udh ngerasain sakit dan jd terapi, hahaa.. dan semoga aj tiap toko sepatu ada guide buat informasi orng yg blm ngeh, jg konsumen boleh bgt nyobain sepatu sampe bener2 berasa yakin beli atau ga, tanpa rasa sungkan, hehe..

      Hapus
  3. Umi cenderung flat, ga ngeh..pdhl kebtulan prnh pengalaman Abang kecil pernah diterapi 1 bulan ditambahin sol dalam khusus gegara awalnya pas baru belajar jalan dlu pas umur 1thn, bntr2 duduk,trus lbh milih merangkak yg cepet udh macam berlari. dibilangin malas sm orngtua kebanyakan, krn baru 2-3 lgkah, berhenti, merangkak lgi. Ternyata kecenderungan flat bikin jalan lbh mengarah ke dalam, trus betis mudah pegel. Dlu sempet cemas takut diagnosa kaki lemas, trnyata krn badannya berisi, tapak kaki ndut, ga ada lengkung...ya begitulah. 2 minggu pake, jd pngn jalan trus.
    makin terbiasa jd bisa naik level berlari. Klo skrng abang jd suka milih alas kaki, asal ga lepek bgt atau terlalu fleksibel, bagian belakang ketutup. Lbh enak klo dpt support insole ngebentuk lengkung dan empuk

    BalasHapus
  4. Ini menjawab kenapa Ara "musuhan" banget sama high heels... Ternyata kaki ara yang high arch...

    Tinggal milih sepatu yang cocok aja berarti Umi ya?

    Makasih sharingnya.. Bermanfaat banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. menyesuaikan bgt Ra..., biar nyaman terus, hihi...

      masama Ra.., sehat selalu yaa..

      Hapus
  5. Ini permasalahan klasik buatku karena aku flatfeet. Kalau cari sandal/sepatu suka sebel dengan bentuk kakinya yang melengkung gitu padahal desainnya udah suka banget,

    BalasHapus

Yuk tinggalkan komentar baik dan cerdas🤗

Terimakasih... 🙏