Latih Keterampilan Memory Auditory Anak Melalui Permainan

Memory Auditory atau dibahasakan memori pendengaran merupakan bagian penting dalam proses pendengaran pada satu aspek persepsi auditori yang melibatkan kemampuan otak mengingat apa yang didengar kemudian diinterpretasikan.


Permainan melatih memory auditory

Beberapa hal yang dapat membentuk sebuah persepsi auditori/pendengaran diantaranya adalah : 

Diskriminasi pendengaran dalam kemampuan memahami apa yang didengar dan memperhatikan persamaan dan perbedaan suara.  Misalnya kata dengan bunyi mirip seperti kotak dengan katak.

Memori sekuensial auditori yaitu kemampuan mengingat suara atau urutan kata apa yang muncul duluan, pertengahan atau bagian akhir.  Misalnya dalam sebuah proses menerima perintah terutama yang terdiri dari beberapa tahapan.

Analisis pendengaran dalam kemampuan membagi kata-kata menjadi bunyi atau penyebutan yang tepat terutama  mengucapkan kata pada saat membaca atau mengeja.

Sintesis pendengaran sangat mirip dalam proses menyatukan suara-suara dalam sebuah kata, Misalnya penyebutan ai dan ay.

Diskriminasi pendengaran ketika ada beberapa suara lain yang muncul bersamaan terutama dalam memahami pembicaraan saat suasana ramai, orang lain berbicara cepat, ada beberapa orang berbicara dalam satu waktu termasuk fokus dan konsentrasi dalam sebuah perbincangan, juga menemukan sumber suara atau menikmati musik.


Seberapa Pentingnya Memori Auditori?

Bayangkan jika anak kurang dapat memahami petunjuk ataupun instruksi yang diberikan padanya dalam sebuah pengerjaan tugas.  Selain itu memori pendengaran adalah bagian dari sebuah persepsi yang nantinya dapat mempengaruhi kemampuan membaca.  

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah seorang anak perlu belajar mengingat suara dalam menentukan kata dan ejaan yang benar saat membaca ataupun bersikap.

Kegiatan Melatih Memori Auditori

Saya ingin membagikan beberapa kegiatan yang dapat melatih memori auditori anak, tentu saja menyenangkan dan dapat dimainkan bersama Anda. Yuk!

1. Ucap, tunjuk!

Letakkan beragam gambar yang Anda temukan dari manapun.  Atau buka halaman majalah Anda secara acak, kemudian ucapkan dengan lantang hanya sekali dan minta anak Anda untuk menunjuk gambar yang Anda ucapkan.  Permainan ini dapat dimainkan bergantian.  

Permainan ini melatih fokus dan konsentrasi saat mendengar termasuk melatih memori pendengaran mereka dengan menunjuk sesuatu dengan tepat sesuai yang diucapkan

Permainan melatih keterampilan memori pendengaran

Anda dapat membuat tingkatan level mudah ataupun sulit disesuaikan dengan usia anak Anda.   Permainan ini dapat dimulai sejak usia 1+ tahun dimana anak-anak sudah mulai sering diajak menjelajah dan berkeliling mengetahui barang-barang disekitarnya.

2. Kursi Musik

Permainan ini dapat dilakukan berbagai usia.  Bahkan Anda dan teman-teman seusia Anda!  Caranya pun sangatlah mudah.  Hanya meletakkan jumlah kursi sebanyak jumlah pemain kemudian dikurangi 1 buah.  Mainkan musik sementara semua peserta berjalan mengitari kursi yang tersedia.  Hingga saat musik dimatikan semua orang berlomba mencari kursi untuk diduduki.  Peserta yang tidak mendapatkan kursi tidak dapat melanjutkan permainan. Kemudian kurangi kembali kursinya begitu seterusnya hingga didapatkan pemain yg berhasil menduduki kursi terakhir.  

Kursi Musik, permainan memori pendengaran

Permainan ini melibatkan konsentrasi saat mendengarkan musik diantara hiruk pikuk suara lainnya.

3.  Rekam,Tentukan!

Rekam suara apapun yang ada disekitar Anda.  Suara hewan kesayangan, mesin cuci, air mengalir dari galon,  pengering rambut, kipas angin,  mesin kendaraan, musik mainan, apapun yang ditemukan, bahkan suara kentut dan langkah kaki setiap anggota keluarga cukup seru untuk diperdengarkan dan melatih memori pendengaran mengenali suara yang berbeda.

4. Berburu Harta Karun

Sembunyikan mainan kesukaan anak Anda di sebuah tempat yang telah ditentukan  (Atau bisa juga jika ingin memberikan hadiah kejutan).  Kemudian ucapkan petunjuk tempat menemukan harta Karun. 

Mencari harta Karun, permainan memori pendengaran

Permainan ini dapat melatih memori pendengaran mengingat beberapa instruksi yang diberikan pada saat bersamaan.  Jumlah dan tingkat kesulitan instruksi yang diberikan dapat disesuaikan dengan usia dan kemampuan masing-masing anak.  Lakukan secara bertahap dari yang paling mudah.

5.  Rangkai Senandung

Perkenalkan anak Anda sebuah lagu baru atau sebuah sajak dan puisi.  Kemudian minta mereka menyanyikan dan tampilkan di depan Anda.  Kegiatan ini dapat mengaktifkan memori pendengaran saat mencoba mengingat liriknya.

Permainan ini dapat juga dimainkan bersama Anda.  Baca dan senandungkan lagu bersama, kemudian nyanyikan dan rangkai secara bergantian hingga lirik terakhir.  Permainan santai ini dapat dilakukan sambil minum teh dan memakan kudapan sore.  Tentu suasananya menjadi lebih menyenangkan.

6.  Urutkan

Coba buatlah beberapa item secara acak, ucapkan, kemudian minta anak Anda mengurutkan dengan benar.  Jenisnya bisa  berbagai macam dimulai dari kebiasaan sehari-hari.  Jumlahnya pun bertahap sesuai dengan usia dan kemampuan anak.  

Anda bisa mengucapkan beberapa item misalnya cara mandi.  Coba minta anak mengurutkan kata-kata yang telah Anda sebutkan secara acak dari menggunakan sabun, membilas, memberi shampo, mencuci muka dan seterusnya.  Apakah anak Anda dapat mengurutkan semua hal yang telah Anda sebutkan, mengurangi, atau justru menambahkan item yang sebenarnya tidak Anda sebutkan.

7.  Menggambar hingga bergoyang

Tentukan sebuah gambar dan buat mereka menggambar dengan sebuah instruksi.  Jika selama ini membiarkan anak menggambar bebas sesuai kreasinya, maka kali ini Anda yang menentukan langkah-langkahnya.  Misalnya Anda ingin membuat gambar orang.  Alih-alih membuat mereka berpikir dan membayangkan bagaimana bentuknya, kali ini Anda yang menentukan dari awal hingga akhir.   

Misalnya meminta anak menggambar kepala orang dengan wajah bermata besar, berhidung kecil dan senyum lebar.  Setelah  itu dilanjutkan dengan instruksi menggambar leher, badan dan lengan, dan seterusnya.  Semakin terlihat mudah bagi anak, Anda dapat menaikkan tingkat kesulitan hingga instruksi semakin detil.

Menggambar dengan instruksi, permainan memori pendengaran

Anda pun bisa berkreasi dengan instruksi gerakan tubuh.  Anda dapat meminta anak melakukan beberapa kegiatan secara berurutan dalam satu kali instruksi, misalnya memintanya mengangkat tangan kanan, mengangkat kaki kiri, kemudian meletakkan tangan kanan mengganti dengan tangan kiri, letakkan kaki kiri, dan seterusnya. Kemudian lihat apakah anak dapat melakukannya tanpa terlewat satu gerak sekalipun. Seru kan!

8.  Sambung Kata

Seperti namanya sambung kata, setiap pemain wajib menambah satu kata baru setelah menyebutkan kata-kata yang telah diucapkan dari pemain sebelumnya.  

Permainan ini sangat seru jika dimainkan oleh seluruh anggota keluarga.  Tapi bukan berarti jika jumlah pemain hanya dua, misalnya hanya Anda dan anak Anda, permainan ini tidak dapat dilakukan.   Cobalah sambung kata secara bergantian.  Misalnya awalnya Anda menyebutkan, "Saya", maka anak Anda melanjutkan dengan, "Saya makan", kemudian kembali kepada Anda, "Saya makan ayam", dan begitu seterusnya hingga tanpa sadar kata-kata yang tersambung menjadi kalimat yang sangat panjang.

Memory auditory melatih keterampilan permainan

Permainan ini bukan hanya melatih anak mengingat rangkaian kata menjadi kalimat panjang menyatu memiliki arti yang telah diucapkan semua peserta, namun dapat menambah kosakata dan mengingat kembali kata-kaya yang mungkin saja pernah didengar sebelumnya.

9.  Pak Pos

Berikan pesan kepada anak Anda untuk disampaikan kepada anggota keluarga yang lain.  Apakah anak Anda dapat menyampaikan dengan benar dan detil sesuai seperti yang diucapkan? 

Katakan seperti, "Beri tahu Ayah jika mau makan, ayam gorengnya ada di bawah tudung meja, bukan di dapur"

Perhatikan dan tanyakan kepada Ayah yang diberi pesan.  Apakah pesannya sama seperti yang Anda ucapkan, memiliki makna sama atau justru jadi merubah maksudnya.

10.  Katakan dan Ulangi

Menambahkan paling tidak satu kosakata baru setiap pagi pada anak, kemudian coba minta dia mengulanginya menjelang tidur malam.  

Dalam satu waktu Anda bisa memberikan kata yang memiliki arti yang sama dengan yang sebelumnya dia ketahui, misalnya sebelumnya anak tahu mengenai arti berjualan, namun kali ini Anda mengenalkan kata menjajakan yang artinya mirip sama dengan berjualan.

Anda pun dapat memperkenalkan kosakata yang benar-benar belum pernah didengar oleh anak.  Kata tersebut bisa saja dikaitkan dengan kejadian sehari-hari sehingga anak bisa lebih memahami apa yang didengar dan dibayangkan dalam pikirannya.

11.  Bercerita

Bacakan cerita kepada anak dengan suara lantang.  Apakah anak dapat mengingat apa yang Anda ceritakan? Minta anak mengulang bercerita kepada Anda atau Anda dapat bertanya secara spesifik kepadanya untuk membantu mengembangkan keterampilan berpikirnya.

12. Telepon

Duduklah melingkar, kemudian seseorang dapat mulai memikirkan sebuah kalimat yang akan dibisikkan kepada orang yang duduk disebelahnya.  Kesempatan waktu membisikkan kalimat terbatas, karena itulah saat mendengar perlunya fokus dan konsentrasi agar kalimat yang disampaikan kepada orang berikutnya tetap sama.  Dan pada akhirnya orang terakhir yang dibisikkan mengulangi kalimat yang didengarnya dengan lantang.

Permainan memory auditory keterampilan

Tujuan permainan ini adalah mencoba menyampaikan kalimat yang dibisikkan dari orang pertama hingga akhir haruslah sama.  Permainan ini seringkali memberikan canda tawa.  Apalagi jika kalimat yang disampaikan memiliki suku kata mirip seperti, "Saya suka sekali susu sapi separuh sisi mangkuk".  Kalimat yang dapat membingungkan orang yang dibisikkan bahkan yang membisikkan.

Permainan-permainan ini dapat dilakukan bersama anak dan tentu saja seluruh anggota keluarga.  Bukan saja kesenangan dan kekuatan hubungan yang semakin erat, kegiatan ini juga dapat mengembangkan memori pendengaran.  Selamat mencoba!


*With LOVE,

@her.lyaa

Posting Komentar

0 Komentar