Cuaca terlihat cerah,
tapi tidak secerah mukaku, aku terlihat agak pucat. Badanku terasa meriang, mataku terasa panas,
dan kepalaku seperti ditimpa batu besar.
Tenggorokan rasanya sedikit perih, kering dan agak gatal, sesekali hidungku
ikut gatal dan membuatku bersin bertubi-tubi.
Hufft..., rasanya sangat tidak enak jika kondisi badan
seperti ini. Ingin berbaring, badan
terasa linu, ingin dibuat 'keringatan', koq ya berasa sudah lemas duluan.
Aku memaksa untuk bangun dan duduk sejenak. Mencoba tidak manja, karena masih banyak yang
belum dibereskan. Tapi, akhh...aku ingin tidur sebentar lagi. Kata orang ahli diluaran sana, kuncinya kalau
mau sehat adalah cukup beristirahat. Gak
usah ngoyo dulu deh. Kalau mau
dikerjakan yang banyak-banyak itu juga mesti gak bisa maksimal. Baiklah, aku putuskan beberapa menit lagi
berbaring.
"Lho, sayang... dikirain lagi beresin kamar? Umi
kenapa?" tanyamu sambil meletakkan tanganmu di pipiku. "Eh, panas..." ujarmu lagi.
Tindakan jauh lebih 'berasa' nyata daripada sekedar kata-kata. -@herlya.inda-
Aku diam saja, malas rasanya bicara jika dalam kondisi
seperti ini. Kamupun keluar kamar.
"Iya nanti di Kantor ya," suaramu terdengar
sedikit sayup-sayup sedang berbicara dengan seseorang dari balik handphone. Kamupun kembali masuk ke kamar, kemudian
mendekatiku sambil membawakanku segelas air putih, parasetamol dan rhinos.
"Minum aja ini dulu," Kamupun memberikan air dan
obat untukku. "Sekarang Umi baring
aja. Gak usah ngapa-ngapain. Babah anter
abang dulu, gak usah mikirin adek. Adek ikut babah. Nanti babah yang jemput abang ya.., " katamu lagi
padaku, kemudian mencium keningku.
Sepertinya harus minum obat sekarang, rasanya badan seperti melayang. Akupun mencoba memejamkan mataku. Untuk saat ini aku hanya berpikir, kamu
memberikan waktu untukku tidur dan beristirahat.
...
klek...,terdengar bunyi
pintu depan dibuka. Sedikit kecil
suara anak-anak, biasanya ketika mereka masuk rumah, langsung riuh. Sepertinya kamu melarang anak-anak bersuara
keras. Aku tetap tidak bergeming dari
tempat tidur, mataku sekilas melihat jam di dinding. Belum jam 11 . Biasanya jam segini kamu masih sibuk di
kantor, namun kami ini kamu menyempatkan pulang, bahkan membawa adek ikut ke Kantor.
Masyaa Allah... Kamu masuk lagi ke
kamar, " Gimana sayang?"
tanyamu sambil memegang kening, leher dan telapak kakiku.
"Udah lebih enakan." Sahutku pendek.
"Mandi dulu ya? Babah masakin air panas," Kamu
menawarkan aku untuk mandi. Akupun
mengangguk, tanda mengiyakan. Sambil
menunggu, aku kembali berbaring hingga air mandi sudah siap, dan kamu
menawarkan lagi untuk menemaniku mandi.
Aku menolak, karena aku masih kuat jika hanya untuk mandi sendiri. Seusai
mandi, aku merasa sudah lebih segar.
Akupun berjalan ke dapur ingin membereskan piring-piring yang belum
sempat aku cuci, ternyata tidak ada lagi piring kotor, hanya meja dapur
terlihat masih basah.
"Makasih sayang," kataku
"Babah cuman bisa bantu nyuci piring. Nanti babah beliin lauk yaa... Ga usah masak. Dah hari ini istirahat aja, ga usah beresin
rumah, ga kotor juga. Pokoknya Umi ga usah capek-capek dulu. " Kamu bicara
denganku sambil memelukku.
...
baca juga Tip Nitip #day8
kisah zuri #day10
#day9
*With LOVE,
@her.lyaa
0 Komentar
Yuk tinggalkan komentar baik dan cerdas🤗
Terimakasih... 🙏