Hari itu, ketika bangun tidur di pagi hari, rasanya beraat
banget. Bukan cuman berat karena mata mengantuk setelah begadang nonton
film berdua suami tercinta, hehee... ;)
Tapi..., ini pinggang rasanya
nyeri ga bisa diajak kompromi. Sakitnya berasa seperti ditusuk, bahkan
berat kayak ditimpa.
Okay, saya paksakan bangun, dan
berhasil. Mulai gerak2 sedikit dan nyeri di pinggang sedikit mulai
berkurang, atau saya yang lupa kalau berasa nyeri... :p
Hari berganti hari bulan.
Koq rasanya nyeri pinggangnya makin bikin ga nyaman ya? semakin berasa
ketika mulai banyak aktifitas. sakit saat bersin apalagi batuk :(
plus mulai bikin kaki sebelah linu2, senut2 ilang muncul kapan aja dia mau.
Inisiatif muncul. Yup! Panggil
tukang pijat. Mulai deh si nenek tukang pijat beraksi, dari dibilang
masuk angin, sampe terpaksa menahan perih 'kerokan maut' nenek yang ga bisa
berhenti ketika sdh teriak2 stop berkali-kali. Rupanya si nenek penasaran
dengan rona merah hasil kerokannya yang semakin jelas terlihat entah memang
karena masuk angin atau gesekan koin dikulitku membuat luka dan merah meriah.
Rupanya masuk angin, kata si
nenek. Hmm... saya sih ga terlalu yakin, soalnya koq pinggang masih brasa
sakit ya?
Setelah ngobrol2 dengan kakak
ipar, tercetuslah ide di pijit dengan ahli pijat yang bukan orang
sembarangan. Bukan cuman tukang pijit 'enak', tp bisa memulihkan
kondisiku. Loh koq bisa? Menurut beliau si ahli pijat ini adalah orang
yang memang ahli, dan orang itulah yang menyembuhkan patah tangan ponakanku
sehingga ga bikin ponakan dioperasi, tapi tangannya kembali utuh dan baik2
saja. Okay...,sy harus mencobanya, tidak ada yang salah untuk
mencoba. Dua kali datang ke sana, diterapi pijat. Menurut
beliau takutnya syaraf kejepit. Setelah dipijat, memang sakit.
Namun beberapa hari mulai enakan. tapi sayangnya tidak bertahan lama,
hanya beberapa hari rasa sakitnya muncul kembali. Menurut si tukang pijat
ini jika masih sakit, datang lagi untuk dipijat. Namun karena dia laki2,
yaa, sy merasa risih. Meskipun pijat ditemani, dan hanya dipijit di
bagian pinggang saja, tidak pakai buka2an. Tetap saja, berasa risih karena dia
laki2 dewasa, sementara saya wanita dewasa.
Kuputuskan cukup, dan mulai
browsing2 tentang syaraf kejepit. *untung juga ketemu si ahli tukang
pijat jadinya ketemu keyword tidak hanya sakit pinggang, tp syaraf
kejepit. Beberapa bacaan bikin sedikit miris dan takut.
Ngebayangin hal2 seperti itu, wuiih...
saya mulai kepikiran curhat di
salah satu grup di sosmed. Dan dapat tanggapan yang menyenangkan.
Maksudnya curcolku ga dicuekin gitu aja. Meskipun awalnya menganggap
sakit pinggang biasanya karena kurang minum. Masuk akal sih, kurang minum
bisa bikin ginjal bermasalah dan bisa saja terjadi endapan kristal,
terbentuklah batu ginjal dan pinggang otomatis sakit. Tapi yang dirasakan
bukan hanya sakit pinggang. nyerinya berasa banget ketika
bersin. Bayangkan saja sy yang alergi debu, ketika bersin sdh seperti
santapan sehari2 bikin nangis gara2 tiap bersin sakitnya, aduhai maknyos.
tambahan edisi gerakan sholat menjadi tidak sesuai dikarenakan saat ruku'
sangat terasa sakit, dan jadilah ruku' seperti hanya sedikit menunduk..
dan jangan kira duduk lama bikin nyaman, yang ada..berat, nyeri dan
kaku.. :(
teman2 sosmed yang rata2 sdh
emak2 itu sharing pengalaman hingga memberi saran dan pendapat. Semakin
membuka pikiran dan banyak keyword memulai googling *thx buat mbah google dan
semua yang mau share di blog2 dan website kesehatan :)
Proses petualangan dimulai. Dan
dokter yang pertama dikunjungi adalah dokter yang telah memiliki gelar
spesialis penyakit dalam. Menurut beliau sebaiknya berkonsultasi
dengan dokter ortopedik karena sy mengalami gejala LBP (Low Back Pain).
sampailah di dokter spesialis orthopedic. saat diperiksa, sy diminta
berbaring. Dengan kondisi kaki diminta pasif, kaki diangkat perlahan ke
atas. Saat itulah sy semakin merasa kesakitan. Sakit pinggang
pastinya, padahal kakinya baru diangkat sedikit. *saran efektif ketika
konsult, utk wanita, pakai celana panjang ya.., kalo pakai rok bisa repot ntr..
:p
Saya diberi resep obat dan
diminta untuk rontgen. Setelah hasil rontgen keluar, trnyta hasilnya
menyenangkan sekaligus membingungkan. Menyenangkan karena kondisi tulang
tidak ada pergeseran apalagi patah. Juga tidak ada pengapuran. Lalu,
mengapa pinggang masih berasa nyeri dan kaki terkadang berasa linu jika tidak
minum obat?
Dengan hasil rontgen tsb,
kembali saya menemui dokter
spesialis ortopedik(ku). *ku karena konsultasi dengan dokter yang sama,
jadi berasa saat ini itulah dokter 'ku' ortopedic yang mengerti kondisi.
Menurut beliau, rontgen memang
tidak dapat melihat secara keseluruhan. Rontgen memiliki nilai plus lebih
menggambarkan kondisi tulang apakah patah atau bergeser dari kondisi yang
semestinya. Artinya harus kembali diperiksa menggunakan alat
canggih yang disebut pemeriksaan MRI.
Ada yang pernah
tes Magnetic Resonance Imaging alias MRI di sini..? Apa sih tes MRI itu
sendiri? Kalo menurut Wikipedia sih, MRI adalah:
“Medical imaging technique used in radiology to visualize internal structures of the body in detail. MRI makes use of the property of nuclear magnetic resonance (NMR) to image nuclei of atoms inside the body.”
Intinya, semacam scanning ala
ronsen yang lebih mendetail untuk mengetahui apa yang terjadi dengan
bagian-bagian tubuh kamu. Cek hati? Sayangnya belum bisa tuh.. Tapi gak usah
dicek juga keliatan kok kalo anda lagi patah hati. Keliatan dari mata yang
sembap. *eh*
maka sayapun mendaftar dan
ditentukanlah jadwal MRI.
Hari pelaksanaan MRI yang
dijadwalkan telah tiba. Huraay! Perasaan dag dig dug muncul ketika
duduk dikursi penantian menunggu panggilan sebelum memasuki ruangan MRI. Sambil baca buku
menghilangkan perasaan bosan menunggu pasien sebelumnya yang lebih dulu
memasuki ruangan MRI hingga hampir 1 jam lamanya. sambil sesekali ngobrol akrab dengan pasien yang juga nunggu
giliran, Akhirnya syapun dipanggil. sy datang sendirian, jadi
sebelum melakukan MRI, surat pernyataan siap menanggung resiko apapun akibat
pelaksanaan MRI ditandatangani sendiri sebagai pihak pasien dan wali yang
menemani.
Begitu masuk ke dalam ruangan,
perintah yang harus dilaksanakan adalah :
1. Buang air kecil
2. Sesegera mungkin
melepas seluruh pakaiann kecuali underware berganti dengan jubah yang sudah
disediakan ;)
3. Melepaskan semua logam yang nempel di badan, untungnya cuman
pake cincin nikah, jadi ga pake lama lepasinnyaa
4. Plus ditanyain ada logam di
dalam tubuh ga?misalnya pernah operasi jantung? bener2 ga boleh ada
kandungan logam yang boleh melekat di tubuh apalagi di dalam yak?.
Untungnya sy masih bisa menggunakan jilbab, jadi tidak terlalu membuatku risih
karena petugasnya kulihat 2 orang semuanya laki2.
Saran yang bisa sy berikan
untuk teman2 wanita yang berjilbab, ketika akan MRI, gunakan jilbab langsung
tanpa peniti. jangan gunakan jilbab berlapis-lapis apalagi banyak aksesoris
bros dimana-mana. Selain harus dilepas, menggunakannya kembali saat
selesai tentu jadi lebih repot :p kasihan pasien lain yang menunggu
antrian. Dan sebisa mungkin tidak menggunakan perhiasan apapun bahannya,
mungkin jika hanya 1 cincin kawin lebih mudah melepasnya untuk sementara, tapi
bayangkan jika harus melepas anting2, gelang di tangan dan kaki, jam tangan,
bahkan cincin di banyak jari dari cincin kawin hingga cincin pengindah
jari. Masih untung jika mudah melepasnya, bayangkan lagi jika sangat
melekat kuat hingga harus mencari minyak sayur atau sabun agar si cincin dapat
lepas dari jari, hehee.. :p
Setelah semua dikerjakan, maka
sayapun masuk ke ruangan MRI yang DINGIIIIN BANGET, sy diminta berbaring dan
santai. Kemudlian badan saya dibalut bantalan2 plus diselimutin tp, tetep
aja saya merasa dingin dan ga berasa nyante :p
naah, setelah semua siap, Tidak
berapa lama tempat berbaring saya mulai bergeser. Jika saat proses MRI berlangsung
petugas tidak memperdengarkan musik 'asik' kepada anda, maka bs saja anda
mendengar suara alat bekerja. Tuk..tuk..kretek..kretek...ngeeeenggg.....,dst. ;) posisi berbaring tidak boleh berubah
selama proses berlangsung. Jika
anda memiliki fobia tempat sempit, kemungkinan anda akan merasa lebih tegang. Posisi wajah dan tabung saya
perkirakan sekitar 1 jengkal tangan, bisa kurang. Dengan waktu yang lumayan, rasanya
dapat membuat anda intropeksi dan mengingat dosa2 yang telah dibuat, hehehe... Sayapun berdzikir, dan berdoa semoga
kondisi saya tidak terlalu parah. Saat mata saya mulai mengantuk, tiba2 petugas
masuk ke dalam ruangan MRI, dan tempat berbaring saya kembali bergeser.
Katanya, "sudah selesai, mbak bisa ambil hasilnya nanti."
Hasil MRI menyatakan bahwa
kondisi yang tampak bulging disc L4-5 LS-1.
*With LOVE,
@her.lyaa
0 Komentar
Yuk tinggalkan komentar baik dan cerdas🤗
Terimakasih... 🙏